Susila, Intan Lupida Diana (2019) Keanekaragaman serangga di Gua Liang Boeh, Liang Seungit dan Sarongge Kawasan Karst Tasikmalaya Jawa Barat. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (115kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (303kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (376kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (103kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (114kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (192kB) | Request a copy |
Abstract
Karst Tasikmalaya memiliki gua dengan jumlah kurang lebih mencapai 600 buah, hingga saat ini data keanekaragaman biota gua sangat minim karena eksplorasi gua tidak disertai dengan inventarisasi biotanya. Ekosistem gua memiliki lingkungan khas dengan kondisi gelap, kelembapan tinggi dan minim nutrisi. Serangga merupakan salah satu kelompok fauna yang beragam dan memiliki peran penting dalam menjaga kesetabilan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga, hubungan antara serangga dengan faktor abiotik di Gua Liang Boeh, Liang Seungit dan Sarongge Tasikmalaya Jawa Barat. Pengambilan sampel menggunakan teknik mengumpulkan langsung (hand collecting), perangkap sumuran (pit fall trap) dan ekstraktor berlese. Faktor abiotik yang diukur terdiri dari faktor klimatik dan edafik. Pengambilan sampel dilakukan di 3 zona gua yaitu zona terang, remang dan gelap. Data dianalisis dengan indeks keanekaragaman (Shannon-Wiener), kemerataan (Eveness), dominansi (Simpson), dan analisis korelasi. Sebanyak 1,156 individu yang dikelompokkan ke dalam 9 Ordo dengan 43 morfospesies ditemukan selama penelitian. Zona terang memiliki nilai keanekaragaman tinggi H’= 1,47–2,51, dibandingkan zona remang H’= 1,02–1,38 dan zona gelap H’= 0,84–1,31. Sementara zona terang memiliki nilai kemerataan tertinggi E= 0,42–0,95, dibandingkan zona gelap E= 0,47–0,65 dan zona remang E= 0,48–0,63. Zona remang memiliki nilai dominansi tertinggi C= 0,37–0,61, dibandingkan zona gelap C= 0,32–0,56 dan zona terang C= 0,09–0,56. Setiap zona gua memiliki kondisi lingkungan berbeda di mana intensitas cahaya semakin menurun dari zona terang sampai zona gelap mencapai 0 Lux, suhu dan kelembapan dari zona terang sampai zona gelap semakin meningkat mencapai 25oC dan 100%. Analisis korelasi menunjukkan intensitas cahaya 0,678*, C-organik 0,467, N-total 0,500, pH tanah 0,603, C/N 0,732 dan 0,898, P2O2 0,533 dan K2O HCl 25% 0,550. Artinya memiliki korelasi positif kuat dengan komunitas serangga. Kelembapan udara -0,681*, kelembapan tanah -0,550, suhu tanah -0,510 dan K2O HCl 25% -0,550 memiliki korelasi negatif kuat dengan komunitas serangga.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kawasan Karst; Keanekaragaman; Korelasi; Serangga; |
Subjects: | Animals, Zoology, Wildlifes > Data Processing and Analysis of Zoology Animals, Zoology, Wildlifes > Research of Animals |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi |
Depositing User: | Intan Lupida Diana |
Date Deposited: | 31 Oct 2019 02:31 |
Last Modified: | 31 Oct 2019 02:31 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/26389 |
Actions (login required)
View Item |