Nurdianto, Ripan (2019) Analisis kedudukan Hukum Talak di luar pengadilan menurut Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dan Majlis Tarjih Muhammadiyah. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (221kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (302kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (808kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (912kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (788kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Repository staff only Download (388kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) | Request a copy |
Abstract
Status thalaq di luar sidang Pengadilan Agama, Bahtsul Masail NU dalam Muktamar ke-28 di Yogyakarta Tahun 1989 telah memberikan keputusan hukum bahwa thalaq adalah adalah hak preogatif suami yang bisa dijatuhkan kapanpun dan dimanapun bahkan tanpa alasan sekalipun. Jika suami telah menjatuhkan thalaq di luar Pengadilan Agama, maka thalaq yang di jatuhkan di depan Hakim Agama itu merupakan thalaq yang kedua dan seterusnya jika masih dalam waktu ‘iddah raj’iyyah. Sedangkan Majlis Tajris Muhammadiyyah dalam fatwanya yang di sidangkan pada hari Jum’at, 8 Jumadil ula 1428 H/ 25 Mei 2007 M memberikan sebuah putusan bahwa perceraian harus dilakukan melalui proses pemeriksaan Pengadilan, cerai thalaq dilakukan dengan cara suami mengikrarkan thalaq-nya di depan Pengadilan dan cerai gugat diputuskan oleh hakim. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui hukum thalaq di luar pengadilan menurut Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyyah (2) Mengetahui metode istinbathh hukum Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyyah (3) Mengetahui analisa putusan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dan Majlis Tarjih Muhammadiyyah. Metodologi yang digunakan yaitu: (1) Tipe penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif dengan pertimbangan bahwa yang digunakan adalah analisis perbandingan putusan Bahtsul Masail NU dan Majlis Tarjih Muhammadiyyah. (2) Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konsep (conceptual approach) dan pendekatan perbandingan (comparative approach). Hasil penelitian ini menunjukkan pertama: Status thalaq di luar sidang Pengadilan Agama, Bahtsul Masail NU berpendapuat jika suami telah menjatuhkan thalaq di luar Pengadilan Agama, maka thalaq yang di jatuhkan di depan Hakim Agama itu merupakan thalaq yang kedua. Sedangkan Majlis Tarjih Muhammadiyyah mengemukakan bahwa perceraian harus dilakukan melalui proses pemeriksaan Pengadilan. Kedua, NU yang bercorak madzhab qauli berpijak pada dua kitab yang diambil dari kitab Tuhfatul Muhtaj karangan Ibnu Hajar Al-Haitami dan Tarsyih al-Mustafidin karangan Sayyid Ahmad Assaqaf yang keduanya bermazhab Syafi’i. Fatwa Majlis Tarjih yang tidak mensahkan perceraian yang tidak diikrarkan di depan sidang pengadilan agama didasarkan kepada konsep maslahah, yaitu menghindari mafsadah. Ketiga, Analisis antara pendapat Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama beserta beberapa pendapat tokohnya dilatar belakangi oleh perbedaan tolak ukur dan metode keduanya dalam menggunakan dalil untuk menetapkan suatu hukum atau sebuah permasalahan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Talak; Bahtsul Masail; Majlis Tarjih; |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Perceraian Menurut Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hak dan Kewajiban Suami Istri Menurut Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Fikih Wanita |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Ripan Nurdianto |
Date Deposited: | 28 Nov 2019 06:54 |
Last Modified: | 28 Nov 2019 06:54 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/27710 |
Actions (login required)
View Item |