Evaluasi kinerja keuangan daerah Kabupaten Bekasi tahun anggaran 2010-2016: Studi kasus di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi

Enggar Triana Gita, Dewi (2017) Evaluasi kinerja keuangan daerah Kabupaten Bekasi tahun anggaran 2010-2016: Studi kasus di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (301kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (91kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftar isi.pdf Download (272kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (746kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (741kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (575kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (280kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (665kB)

Abstract

Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkutan mampu melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada standar yang tinggi dengan biaya yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk menilai kinerja keuangan daerah Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2010-2016. Penelitian ini, dilakukan di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif defkriptif yaitu Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang dilandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lain. Dalam penelitian ini juga, untuk mengetahui dan menilai Kinerja Keuangan Daerah yaitu dengan menganalisis Rasio Keuangan APBD. Penelitian ini menggunakan teori dari Mahmudi yaitu rasio kemandirian daerah, rasio derajat desentralisasi fiskal, rasio efektivitas pendapatan, rasio efisiensi pendapatan, dan rasio ketergantungan daerah. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Rasio Kemandirian Daerah Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2010 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya.Rata-rata rasio kemandirian daerah selama 7 tahun sebesar 53,62%, yang termasuk dalam pola hubungan partisipatif. Peningkatan yang terjadi dalam tingkat rasio kemandirian daerah Kabupaten Bekasi ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi sudah semakin mandiri, karena partisipasi pemerintah pusat sudah semakin berkurang. Rata-rata rasio derajat desentralisasi fiskal selama 7 tahun sebesar 34,91%, yang termasuk dalam kriteria cukup artinya tingkat kewenangan dan tanggung jawab pemerintah pusat kepada pemerintah daerah tergolong cukup besar, sedangkan tingkat ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat mulai berkurang. Rata-rata keseluruhan rasio efektivitas pendapatan selama 7 tahun sebesar 104,10% yang termasuk dalam kriteria sangat efektif, karena rasio yang dihasilkan lebih dari 100% yang menunjukkan bahwa kemampuan pemerintah dalam memobilisasi penerimaan pendapatan sesuai dengan yang ditargetkan. Rata-rata rasio efisiensi pendapatan selama 7 tahun sebesar 98,04%, yang termasuk dalam kriteria efisien, karena rasio efisiensi pendapatan kurang dari 100% bahwa selama beberapa tahun kebelakang kinerja Pemerintah Daerah semakin membaik dengan mengoptimalkan sumber pendapatan dan potensinya. Rata-rata rasio ketergantungan daerah selama 7 tahun sebesar 62,93% yang termasuk dalam kategori sedang, karena tergolong dalam kriteria >50-75%. Dapat dikatakan bahwa Pemerintah Daerah sudah tidak bergantung kepada Pemerintah Pusat.

Actions (login required)

View Item