Darul Islam Fillah di Garut tahun 1994-2012

Sopiah, Opi Siti (2013) Darul Islam Fillah di Garut tahun 1994-2012. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (113kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (24kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (107kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (390kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (399kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (588kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB)

Abstract

Darul Islam Fillah di Garut sejak tahun 1994 dibawah pimpinan Sensen Komara mengklaim menghidupkan kembali cita-cita Kartosoewirjo dalam mewujudkan Negara Islam Indonesia. Pada awalnya gerakan DI Fillah bersifat tertutup. Pada tahun 2008 setelah Sensen dan dua menterinya mengibarkan bendera NII dihalaman rumah Sensen, baru masyarakat Garut mulai ramai mengetahui adanya gerakan dan ajaran-ajaran Sensen yang berbeda. Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba untuk membuat rumusan masalah sebagai berikut: pertama bagaimana latar belakang munculnya DI Fillah di Garut, kedua bagaimana perkembangan gerakan DI Fillah di Garut tahun 1994-2012, ketiga bagaimana dampak yang ditimbulkan DI Fillah di Garut tahun 1994-2012. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang munculnya DI Fillah di Garut, untuk mengetahui perkembangan DI Fillah di Garut tahun 1994-2012, untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan DI Fillah di Garut tahun 1994-2012. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan. Metode penelitian ini melalui empat tahapan, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: pertama, munculnya DI Fillah di Garut tidak terlepas dari latarbelakang adanya gerakan DI pada masa Kartosoewirjo. Secara turun-temurun kepemimpinan berganti hingga DI Fillah berada dibawah pimpinan Sensen Komara. Namun pada perkembanganya menemukan suatu titik yang berbeda, dan bahkan menyimpang dari DI masa kepemimpinan Kartosoewirjo. Kedua, perkembangan DI Fillah dibawah pimpinan Sensen Komara berdasarkan adanya ajaran Sensen yang mengganti 2 kalimat syahadat dan mengubah arah kiblat shalat serta tidak mewajibkan shalat 5 waktu, kemudian menimbulkan konflik horizontal maupun vertikal. Karena hal ini, DI Fillah mengalami maju-mundur dalam gerakannya. Pada tahun 2006 kelompok DI Fillah sempat dinyatakan bubar oleh Pemda Garut. Tahun 2007 kegiatan DI Fillah muncul kembali ke permukaan dengan masalah yang sama serta pada tahun yang sama Sensen dan anggotanya menyatakan diri tobat dan kembali ke jalan yang benar. Namun pada tahun 2009, gerakan dan ajaran Sensen muncul kembali dan berujung pada peristiwa mubahallah dengan pihak ulama Kabupaten Garut. Pada tahun 2012, permasalahan kembali muncul dengan adanya konflik saudara yang dipiku karena adanya gerakan dan ajaran DI Fillah pimpinan Sensen Komara. Ketiga, karena adanya gerakan dan ajaran DI Fillah di Garut yang meresahkan masyarakat, secara serentak masyarakat Garut menilai bahwa ajaran Sensen adalah ajaran yang sesat dan menyesatkan. Hal ini juga membuat masyarakat marah sampai di beberapa wilayah di Garut berujung pada pengeroyokan terhadap jamaah DI Fillah ini. Tak jarang hal ini juga menimbulkan konflik-konflik ditatanan keluarga, tatanan kelompok bahkan tatanan pemerintah.

Actions (login required)

View Item