Hubungan antara aktivitas membatik jumputan dengan perkembangan motorik halus anak: Penelitian di Kelompok B RA Ummul Hasanah Kabupaten Bandung

Millah, Hafidzotul (2019) Hubungan antara aktivitas membatik jumputan dengan perkembangan motorik halus anak: Penelitian di Kelompok B RA Ummul Hasanah Kabupaten Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (188kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (130kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftar isi.pdf Download (98kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab 1.pdf Download (201kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (266kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (132kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertolak pada fenomena yang muncul di kelompok B RA Ummul Hasanah yakni terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan aktivitas membatik jumputan dengan perkembangan motorik halus anak yaitu anak belum mampu menggunting, mengikat, mencelup, memelintir, memegang pensil dengan benar, anak belum mampu melipat, dan anak belum dapat mewarnai dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) realitas aktivitas membatik jumputan; 2) realitas perkembangan motorik halus anak; 3) hubungan antara aktivitas membatik jumputan dengan perkembangan motorik halus anak di kelompok B RA Ummul Hasanah Kabupaten Bandung. Penelitian ini didasarkan pada asumsi teori yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas membatik jumputan dengan perkembangan motorik halus. Adapun aktivitas membatik jumputan meliputi melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan, mengekspresikan diri membuat bentuk, dan mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri. Sedangkan untuk perkembangan motorik halus anak difokuskan pada mengkoordinasikan mata dan tangan, mengkoordinasi otot-otot jari, dan mengkoordinasi kecepatan dan ketelitian. Sehingga hipotesis yang diajukan adalah semakin tinggi aktivitas membatik jumputan semakin tinggi pula perkembangan motorik halus anak. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah aktivitas membatik jumputan maka semakin rendah pula perkembangan motorik halusmya. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B RA Ummul Hasanah Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung yang berjumlah 22 orang. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa realitas aktivitas membatik jumputan diperoleh nilai rata-rata sebesar 79. Nilai tersebut berada pada interval 70–79 dengan kategori baik. Sedangkan realitas perkembangan motorik halus anak diperoleh nilai rata-rata sebesar 88. Nilai tersebut berada pada interval 80–100 dengan kategori sangat baik. Adapun hubungan antara aktivitas membatik jumputan dengan perkembangan motorik halus anak diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0,03, termasuk pada kategori sangat rendah karena berada pada interval 0,000 – 0,199. Hasil uji signifikasi diperoleh harga t_hitung = 0,134 lebih kecil dari harga t_tabel = 2,086 sehingga H_0 diterima. Dengan kata lain tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas membatik jumputan dengan perembangan motorik halus anak. Adapun besarnya kontribusi aktivitas membatik jumputan terhadap perkembangan motorik halus anak sebesar hanya 0,09%. Hal ini menunjukkan bahwa 99,91% perkembangan motorik halus anak dipengaruhi oleh faktor lain.

Actions (login required)

View Item