Septiyanti, Meutia (2019) Perumpamaan-perumpamaan orang kafir dengan pendekatan fenomonologi Edmund Husserl. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (188kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (119kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (222kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (859kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (153kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (353kB) | Request a copy |
Abstract
Pemahaman tentang amtsal Alquran dapat ditempuh melalui berbagai pendekatan, seperti pendekatan kebahasaan yang meliputi balaghah, nahwu shorof, dll. Bahkan bisa juga dengan pendekatan filsafat seperti semantik, semiotik, dan bahkan pendekatan fenomenologi. Fenomenologi merupakan alat untuk memverivikasi atau mengungkapkan hakikat fenomena yang tersembunyi. Tujuan utama penelitian fenomenologi adalah menghasilkan sebuah gambaran yang jelas, tepat dan sistematis serta menjelaskan makna dari hal yang diteliti melalui data deskriptif. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ayat-ayat Alquran yang membahas tentang perumpamaan orang-orang kafir serta penafsiran ayat-ayat amtsal menggunakan pendekatan fenomenologis, eiditis dan transendental. Rumusan masalah tersebut bertujuan untuk mengetahui makna dibalik perumpamaan yang Allah turunkan melalui Alquran. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode fenomenologi Edmud Husserl, yang terbagi menjadi beberapa tahap untuk menafsirkan ayat-ayat amtsal, diantaranya Reduksi Fenomenologis, Reduksi Eiditis, dan Reduksi Transendental. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penelitian ini menghasilkan kesimpulan, bahwasannya ayat amtsal tentang orang kafir berjumlah 12 ayat. Reduksi fenomenologis dari ayat-ayat amtsal di antaranya orang kafir adalah layaknya binatang, orang kafir diumpamakan seperti orang buta, tuli dan bisu. Amalan mereka adalah bagaikan debu dan abu yang ditiup angin bahkan seperti fatamorgana. Orang kafir diibaratkan berada di dalam kegelapan dan tidak bisa keluar dari kegelapan itu. Mereka yang menyembah kepada selain Allah adalah seperti orang yang membukakan kedua telapak tangan ke dalam air dan seperti laba-laba yang membangun sarangnya. Orang kafir diibaratkan seperti keledai yang lari dari singa dan cara makan mereka adalah seperti cara makan binatang. Reduksi eiditis dan transendental dari ayat-ayat amtsal adalah orang kafir tidak mengerti dan memahami seruan kebenaran yang ditujukan kepada mereka. Mereka sengaja menutup pancainderanya dari kebenaran. Amalan yang dilakukan oleh mereka adalah sia-sia, mereka tidak dapat mendapatkan manfaat dan bahkan tidak mendapatkan hasil akhir dari apa yang telah mereka usahakan selama di dunia. Mereka seperti terjebak di dalam kegelapan, yang mana kegelapan itu diselimuti oleh kesenangan yang semu. Hidup mereka selama di dunia hanya diproyeksikan untuk makan dan pemenuhan hawa nafsu, sehingga ketika mereka dibangkitkan di hari perhitungan mereka kalang kabut dan sangat terkejut seakan tak pernah hidup di dunia kecuali sebentar.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Amtsal; Kafir; Fenomonologi; Edmund Husserl |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Meutia Septiyanti |
Date Deposited: | 07 Feb 2020 06:31 |
Last Modified: | 07 Feb 2020 06:31 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/29275 |
Actions (login required)
View Item |