Apriatna, Muhamad Agung (2019) Penerapan fatwa no. 39/DSN-MUI/X/2002 terhadap pembagian Ujrah pada produk Ziarah Baitullah di perusahaan asuransi Takaful keluarga kantor pelayanan Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak (1).pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (124kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab 1.pdf Download (556kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (548kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (408kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (170kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (272kB) | Request a copy |
Abstract
Asuransi syariah adalah lembaga keuangan non Bank yang berbasis Syariah. Asuransi itu pada hakikatnya adalah perjanjian peruntungan. Dalam asuransi terdapat beberapa akad, diantaranya tabbaru dan tijari, yaitu akad tolong menolong dan akad investasi. Seperti pada salah satu produk Takaful Keluaga yaitu produk Ziarah Baitullah (Asuransi Haji), dimana nasabah menggunakan jasa pihak asuransi, maka dari itu haruslah ada ujrah yang diberikan kepada perusahaan yang sudah memberikan jasa perlindungan tersebut. Asuransi haji sudah di atur dalam ketentuan Fatwa No. 39/DSN-MUI/X/2002, di dalam fatwa ini dijelaskan bahwa yang digunakan adalah akad tabbaru.Tujuan dari akad tabbaru adalah untuk menolong sesama jamaah haji sebagai pemberi tabbaru dengan asuransi syariah yang bertindak sebagai pengelola dana hibah. Di dalam ketentuan khusus fatwa tersebut tertulis bahwa pihak asusransi syariah berhak memperoleh ujrah (fee) atas pengelolaan dana tabbaru yang besarnya ditentukan sesuai dengan prinsip adil dan wajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan isi Fatwa No. 39/DSN-MUI/X/2002 mengenai asuransi haji dan untuk mengetahui penerapan ujrah pada produk Ziarah Baitullah, dan untu kmengetahui relevansi antara Fatwa No. 39/DSN-MUI/X/2002 dengan penerapan pembagian ujrah pada produk Ziarah Baitullah di Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga Kantor Pelayanan Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang di ajukan untuk menjelaskan suatu masalah yang bersifat kasuistik. Dilakukan dengan cara menggambarkan kasus yang di teliti berdasarkan hubungan antara teori dengan senyatanya. Adapun teknik pengumpulan datanya dengan cara observasi, wawancara, studi pusakadan browsing. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat kesimpulan bahwa perusahaan asuransi berhak memperoleh ujrah atas pengelolaan dana tabbaru yang besarnya ditetukan sesuai prinsip adil dan wajar dan perusahaan asuransi berkewajiban membayar klaim kepada jamaah haji sebagai peserta asuransi sesuai yang disepakati pada awal perjanjian. Penerapan ujrah pada perusahaan Asuransi Syariah Takaful Keluarga Kantor Pelayanan Bandung menggunakan sistem persentase, dari pembuatan polis dan biaya pengelolaan dana tabbaru adalah 25% dari kontribusi resiko. Di dalam Fatwa No. 39/DSN-MUI/X/2002 mengenai pembagian ujrah itu berdasarkan prinsip adil dan wajar saja. Maka kerelevansian penerapan ujrah di dalamperusahaan Asuransi Takaful Keluarga Kantor Pelayanan Bandung dengan Fatwa DSN-MUI ini belum jelas.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penerapan Fatwa; Pembagian Ujrah; Asuransi Haji; |
Subjects: | Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Haji Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Muamalat, Muamalah/Hukum Perdata Islam Econmics Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Muamalah |
Depositing User: | Muhamad Agung Apriatna |
Date Deposited: | 29 Jun 2020 06:58 |
Last Modified: | 15 Jul 2020 02:04 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/31449 |
Actions (login required)
View Item |