Dewi, Kania (2017) Relokasi hiposenter gempa bumi di wilayah selatan Jawa Barat Tahun 2013 – 2016 menggunakan metode Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD) sebagai upaya mitigasi bencana. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (241kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (182kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (192kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (266kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (944kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (264kB) |
Abstract
Selatan Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki kerawanan gempa cukup tinggi akibat adanya sesar atau patahan aktif dan zona subduksi yang disebabkan oleh pertemuan dua lempeng yaitu lempeng Indo-Austaralia dan lempeng Eurasia. Upaya mengurangi dampak gempabumi tersebut melalui tindakan mitigasi bencana sangat diperlukan oleh pemerintah maupun masyarakat. Salah satunya dengan relokasi hiposenter gempabumi. Peranan penentuan relokasi hiposenter diperlukan agar estimasi lokasi suatu terjadinya gempabumi dapat diketahui secara akurat sehingga upaya mitigasi bencana dapat teratasi dengan baik. Data penelitian yang digunakan merupakan data sekunder dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan menggunakan data waktu tiba (arrival time) gelombang- P untuk merelokasi hiposenter gempabumi melalui metode Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD). Hasil penelitian menunjukan bahwa tahun 2013 sampai tahun 2016 di wilayah Selatan Jawa Barat sebelum relokasi tercatat gempabumi sebanyak 574 event gempabumi, namun setelah dilakukan relokasi menggunakan metode MJHD hanya 447 event gempabumi yang dapat direlokasi. Persebaran hiposenter sesudah relokasi berada pada kedalaman 3,13 km hingga 148,85 km dan mengalami pergeseran posisi sebesar 1,026 km sampai 138,95 km dengan pergeseran dominan kearah utara. Hasil dari relokasi hiposenter dapat menjadi informasi untuk upaya mitigasi bencana agar masyarakat lebih waspada di daerah rawan gempa.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | gempabumi; relokasi hiposenter; MJHD; mitigasi |
Subjects: | Physics Physics > Research and Statistical Methods of Physics Geology > Earthquake, Seismology |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Fisika |
Depositing User: | Ilham Nurfauzi |
Date Deposited: | 24 Jul 2020 02:08 |
Last Modified: | 24 Jul 2020 02:08 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/32145 |
Actions (login required)
View Item |