Saepudin, Asep (2019) Proses sosialisasi remaja pada lingkungan sosial pasca keluar dari Balai Rehabilitasi : Penelitian di Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra Mekarsari Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Diploma thesis, UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (14kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (263kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (126kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB 1.pdf Download (223kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (358kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (173kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (389kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB) | Request a copy |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (256kB) | Preview |
Abstract
Remaja merupakan generasi bangsa yang karyanya diharapkan membantu kemajuan Negara. Remaja yang melakukan penyimpangan sosial di masyarakat akan berdampak buruk untuk lingkungan sosialnya, tetapi proses sosialisasi Remaja akan terus berjalan menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Begitu pula mengenai Remaja yang memulai kembali proses sosialisasinya setelah keluar dari Balai Rehabilitasi Sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui perilaku anak berhadapan hukum di lingkungan sosialnya pasca keluar dari Panti Sosial Rehabilitasi, 2) mengetahui pandangan masyarakat terhadap anak berhadapan hukum pasca keluar dari Panti Sosial Rehabilitasi, 3) mengetahui hambatan-hambatan sosialisasi perilaku anak berhadapan hukum di lingkungan sosialnya pasca keluar dari Panti Sosial Rehabilitasi. Teori yang digunakan ialah teori Internalisasi Peter L Berger. Menurut Berger Internalisasi dalam pengertian umum merupakan pondasi bagi pemahaman mengenai “sesama saya”, yaitu pemahaman individu dan orang lain serta pemahan mengenai dunia sebagai sesuatu yang maknawi dari kenyataan sosial. dimana individu menjadi anggota masyarakat diatas disebut sebagai sosialisasi. Individu bagi Berger dikatakan mengalami dua proses sosialisasi, yaitu sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer ini merupakan suatu proses dimana individu terlibat dengan dunia sosial yang lebih dari sekedar belajar kognitif, sifat sosialisasi primer juga dipengaruhi oleh berbagai persyaratan dalam pengalihan cadangan pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan penekatan kualitatif. Data yang diperoleh adalah bersumber data primer yang didapatkan dari Anak Berhadapan Hukum dan masyarakat di limgkungan sosialnya yang didapat melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder berupa buku, surat kabar, internet, dan skripsi terdahulu yang mendukung penelitian ini. Data yang diperoleh dianalisis melalui tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa 1) Kondisi Anak Berhadapan Hukum di lingkungan sosialnya belum diterima sepenuhnya oleh masyarakat diakibatkan oleh sanksi sosial. 2) Pandangan masyarakat kepada Anak Berhadapan Hukum masih tidak berubah, bahwa perilaku Anak Berhadapan Hukum kurang baik. 3) Hambatan yang di alamai Anak Berhadapan Hukum di lingkungan sosial terhambatnya interaksi sosial dan kurangnya dorongan masyarakat membantu proses sosialisasi Anak Berhadapan Hukum di lingkungan sosialnya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sosialisasi;remaja;lingkungan; |
Subjects: | Sociology and Anthropology, Society Education > Sociology of Education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | asep saepudin |
Date Deposited: | 27 Jul 2020 03:31 |
Last Modified: | 27 Jul 2020 07:05 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/32199 |
Actions (login required)
View Item |