Dahlia, Siti (2020) Gambaran kecerdasan spiritual pasangan pernikahan dini: Studi deskriptif pasangan pernikahan dini di Desa Maripari Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (221kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (214kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (527kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (912kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (470kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (208kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (318kB) | Request a copy |
Abstract
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, pernikahan dini di Indonesia terjadi merata diseluruh provinsi. Angka tertinggi yaitu di Kalimantan Selatan dan Tengah dengan 39% serta Jawa Barat diposisi 22 dengan angka 27%. Menurut data BP4 (Badan Penasehatan Pembinaan Pelestarian Perkawinan) KUA Kecamatan Sukawening pelaku pernikahan dini di Desa Maripari tercatat sebanyak 7 orang Laki-laki dan 113 Perempuan terhitung dari tahun 2016 sampai tahun 2019. Dengan data tersebut menyatakan bahwa pernikahan dini di daerah ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat setempat dengan berbagai alasan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya berupa dorongan orang tua, adat istiadat yang melekat di daerah tersebut, tingkat ekonomi menengah ke bawah, pergaulan bebas yang dialami oleh remaja daerah ini, kurangnya pendidikan mengenai kehidupan berumah tangga, dan kurangnya keterlibatan aparatur pemerintahan dalam mendampingi kebijaksanaan keputusan melangsungkan pernikahan. Sehingga pernikahan dini ini menjadi tujuan utama ketika remaja Desa Maripari Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut mengalami faktor-faktor tersebut. Untuk mengantisipari kekerasan rumah tangga, pertikaian, perceraian dini, dan kemampuan memecahkan masalah rumah tangga. Maka kecerdasan spiritual perlu dioptimalkan untuk memaknai kehidupan rumah tangga secara spiritual dan menanamkan nilai-nilai spiritual sesuai dengan inti ajaran beragama. Melalui metode deskriptif dan analisis data dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini dilakukan dengan menggali lebih dalam mengenai ciri-ciri kecerdasan spiritual pasangan pernikahan dini di Desa Maripari Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketiga pasangan pernikahan dini di Desa Maripari Kecamatan Sukawening Garut memiliki empat ciri-ciri kecerdasan spiritual yang sama yaitu kemampuan tingkat kesadaran yang tinggi, ikhlas dan tawakal dalam menghadapi dan melampaui rasa sakit, kemampuan cenderung ingin tahu serta kemampuan bersikap mandiri. Keempat ciri-ciri kercerdasan spiritual yang dimiliki oleh tiga pasangan pernikahan dini ini disebabkan karena mereka melaksanakan inti ajaran beragama seperti kebaikan, kejujuran, kedermawanan, cinta kasih, cinta damai dan hal-hal yang bersifat baik. Inti ajaran agama yang digunakan manusia untuk mengoptimalkan kecerdasan spiritualnya adalah ciri-ciri orang yang menggunakan ilmu tasawuf pada zaman sekarang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pernikahan Dini;Kecerdasan;Spiritual;Kecerdasan Spiritual;Gambaran |
Subjects: | Conscious Mental Process and Intelligence Conscious Mental Process and Intelligence > Intelligence and Aptitudes |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Siti Dahlia |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 08:00 |
Last Modified: | 24 Aug 2020 08:00 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/32647 |
Actions (login required)
View Item |