M. Yunus, Badruzzaman and Jamil, Sofyana (2020) Penafsiran Ayat-Ayat Mutasyabihat dalam Kitab Shafwah al-Tafasir. Cetakan pertama, 1 (I). Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung. ISBN 978-623-94043-5-2
|
Text
E-Book 2 IAT 2020.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Al-Qur'an diturunkan untuk menjadi pedoman hidup dan petunjuk bagi manusia untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan kedudukannya tersebut, maka memahami ayat-ayat Al-Qur’an merupakan sebuah tuntutan bagi umat Islam. Karena itu, dibutuhkan perangkat ilmu untuk memahami Al-Qur'an yang disebut ilmu Tafsir. Dalam pembahasan ilmu Tafsir terdapat pembahasan tentang penafsiran ayat-ayat mutasyabihat. Terminologi mutasyabihat ini diambil dari penafsiran QS. Ali Imran [3] : 7, dimana para mufassir menyimpulkan dalam Al-Qur'an itu terdapat ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat mutasyabihat. Ayat-ayat muhkamat yaitu ayat-ayat yang terang maknanya dan mudah dipahami. Sedangkan ayat-ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat yang samar, sulit dipahami dan hanya diketahui hakikatnya oleh Allah Ta'ala seperti sifat-sifat Allah, pemberitaan tentang hal-hal gaib dan huruf-huruf muqaththa'ah di awal surah Al-Qur'an. Mengenai pembahasan ayat-ayat mutasyabihat terdapat beberapa metode penafsiran dari kalangan ulama, yakni metode tafwidh, metode itsbat, metode tajsim dan metode ta'wil. Muhammad ‘Ali Al-Shabuni merupakan seorang ulama dan ahli tafsir yang terkenal dengan keluasan dan kedalaman ilmunya. Dalam bidang tafsir Al-Qur'an, ‘Ali Al-Shabuni turut memberikan penafsiran terhadap ayat-ayat mutasyabihat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan analisis isi (content analisys) untuk menganalisa metode dan pendapat ‘Ali Al-Shabuni mengenai ayat-ayat mutasyabihat dalam tafsirnya Shafwah Al-Tafasir. Dari penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan: Dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat ‘Ali Al-Shabuni tidak menggunakan satu metode khusus. ‘Ali Al-Shabuni terkadang bersikap tafwidh, seperti dalam menafsirkan huruf-huruf muqaththa’ah di awal surat Al-Qur’an dan ketika menafsirkan (QS. Thaha [20]: 5) yang artinya "Allah bersemayam di atas 'Arsy", ‘Ali Al-Shabuni menafsirkan secara zahir ayat tersebut bahwa Allah bersemayam di atas 'Arsy, tetapi caranya tidak sama dengan makhluk. ‘Ali Al-Shabuni juga menggunakan metode ta'wil dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat. Selain bersikap tafwidh dan menggunakan metode ta’wil, Ali Al-Shabuni pun turut mengitsbatkan ayat-ayat mutasyabihat. Selain itu ‘Ali Al-Shabuni mengambil pendapat dari mufassir tafwidhi dan mufassir ta'wili secara bersamaan.
Item Type: | Book |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Metode Penafsiran, Muhammad ‘Ali Al-Shabuni, Ayat Mutasyabihat |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Magister IAT Pascasarjana |
Date Deposited: | 31 Aug 2020 08:30 |
Last Modified: | 31 Aug 2020 08:30 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/32933 |
Actions (login required)
View Item |