Kearifan lokal dalam industri rumahan untuk pengembangan usaha di masyarakat pedesaan: Penelitian pada industri rumahan kerupuk bangreng di Kampung Cisambeng Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang

Kusumah, Wulan (2020) Kearifan lokal dalam industri rumahan untuk pengembangan usaha di masyarakat pedesaan: Penelitian pada industri rumahan kerupuk bangreng di Kampung Cisambeng Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (272kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (285kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (207kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (398kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (402kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (263kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (457kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) | Request a copy

Abstract

Industri rumahan kerupuk bangreng sudah ada sejak 1980-an. Awal mula adanya kerupuk bangreng ini di pelopori oleh mak Ijah yang merupakan salah satu masyarakat sekaligus sesepuh di kampung Cisambeng dan penamaan produknya terinspirasi dari sebuah tradisi yaitu kesenian bangreng yang diadakan setiap satu tahun sekali oleh masyarakat. Dengan adanya industri rumahan ini merupakan bagian dari pengembangan usaha untuk masyarakat pedesaan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Kampung Cisambeng. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan latar belakang adanya kearifan lokal industri rumahan kerupuk bangreng di Kampung Cisambeng, serta industrialisasi atau proses terjadinya kearifan lokal pada industri rumahan kerupuk bangreng ini dari waktu ke waktu, dan juga nilai instrinsik dan nilai instrumental yang terkandung pada kearifan lokal industri rumahan kerupuk bangreng yang terdapat di Kampung Cisambeng. Penelitian ini menggunakan teori Talcot Parsons dalam skema AGIL, bahwa teori tersebut memiliki empat pandangan yaitu Adaptation, Goal, Integration, dan juga Latensy. Dari keempat pandangan tersebut bahwa setiap masyarakat harus mempertahankan, memperbaiki, baik motivasi individu maupun pola budaya. Latensi mengarah pada kebutuhan mempertahankan nilai serta norma yang di anut oleh anggota dalam masyarakat sehingga dari pandangan nilai (Value) tersebut seperti halnya yang terjadi pada masyarakat Kampung Cisambeng untuk terus melanjutkan kearifan lokal tradisi bangreng melalui sebuah industri rumahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang menggambarkan keadaan dilapangan terkait industri rumahan kerupuk bangreng untuk pengembangan usaha pada masyarakat pedesaan dan menggali informasi dari narasumber menggunakan teknik wawancara mendalam. Adapun data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa kearifan lokal industri rumahan kerupuk bangreng merupakan upaya dari menjaga sebuah tradisi yang sudah berlangsung sejak 1980 hingga saat ini, disamping itu kearifan lokal ini terus berkembang dan mengalami perubahan mulai dari cara dan pengemasan makanan kerupuk bangreng sampai ke cara distribusi yang dilakukannya. Adapun prosesnya terus berlanjut dan industri rumahan ini masih bertahan karena masyarakat turut terlibat menjaga suatu nilai yang ada di dalamnya seperti nilai instrinsik dan nilai instrumental bahwasannya masyarakat tidak selalu memperhatikan untung rugi.

Actions (login required)

View Item