Trimita, Cici (2020) Tradisi Rebo Wakasan di Pondok Pesantren Manbaul’Ulum Assalafiyah Purwakarta tahun 2013-2019. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (329kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (381kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (328kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (832kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (967kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (362kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (487kB) | Request a copy |
Abstract
Tradisi Rebo Wekasan ini merupakan salah satu bentuk dari kepercayaan masyarakat yang bisa dikatakan sebagai tradisi nenek moyang. Rebo Wakasan yaitu hari Rabu akhir bulan Safar yang dianggap sebagai hari paling sial karena akan turunnya bala’i atau penyakit pada hari tersebut, tradisi rebo wakasan dilaksanakan untuk menolak bala’i atau penyakit (mara bahaya). Pelaksanaan tradisi rebo wakasan di pondok pesantren Manbaul’Ulum Assalafiyah sudah menjadi rutinitas atau sudah menjadi sebuah kegiatan yang baku. Dalam memperingati hari talak bala Podok Pesantren Manbaul’Ulum Purwakarta melaksanakan kegiatan pengajian yasin ketika malam hari, dan besok harinya ketika waktu dhuha melaksanakan sholat sunat bala’i, meminum, memakai mandi air Salamun atau air Rebo Wakasan dan berdoa bersama. Berdasarkan uraian diatas terdapat beberapa rumusan masalah yaitu: Bagaimana Landasan Teologis Rebo Wakasan ? Bagaimana Proses Tradisi Rebo Wakasan di Pondok Pesantren Manbaul’Ulum Assalafiyah Purwakarta ? dan Apa Tujuan Tradisi Rebo Wakasan di Pondok Pesantren Manbaul’Ulum Assalafiyah Purwakarta ? Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang menganalisa dan menguji peristiwa di masa lampaudengan menggunakan data dan sumber yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa : Rebo Wakasan yaitu hari Rabu akhir bulan Safar, tradisi rebo wakasan dilaksanakan untuk menolak bala’i atau penyakit (mara bahaya). Tradisi rebo wakasan ini merupakan sebuah fenomena yang terjadi karena faktor akulturasi budaya Jawa dengan Islam intensif. Pelaksanaan tradisi rebo wakasan di pondok pesantren Manbaul’Ulum Assalafiyah sudah menjadi rutinitas untuk para santri dan santriwati yang ada di pondok pesantren Manbaul’Ulum Assalafiyah.Tokoh yang pertama kali membawa kegiatan tradisi rebo wakasan ini ke Pondok Pesantren Manbaul’Ulum Assalafiyah adalah alm KH. Ma’mun Munawar.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi; Rebo Wakasa; Purwakarta |
Subjects: | Islam > Islamic Religious Education |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Cici Trimita |
Date Deposited: | 22 Sep 2020 06:11 |
Last Modified: | 22 Sep 2020 06:12 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/33673 |
Actions (login required)
View Item |