Tinjauan Maqashid Al-Syariah terhadap konsep kedewasaan dalam perkawinan di Indonesia: Analisis dasar pertimbangan Putusan Mahkamah Konstituri Nomor 22/Puu-xv/2017 terhadap penetapan batas usia perkawinan dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974

Pratama, Huda Dindin (2019) Tinjauan Maqashid Al-Syariah terhadap konsep kedewasaan dalam perkawinan di Indonesia: Analisis dasar pertimbangan Putusan Mahkamah Konstituri Nomor 22/Puu-xv/2017 terhadap penetapan batas usia perkawinan dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (85kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (348kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (172kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (549kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (673kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (193kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (863kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (285kB) | Request a copy

Abstract

Tujuan perkawinan adalah terbentuknya keluarga sakinah mawaddah warrahmah. Sebagai bagian dari syari’at Islam, perkawinan ditujukan untuk terciptanya kemaslahatan dan terhindar dari kemadharatan. Kajian fikih tidak mengatur tentang usia perkawinan, yang ada adalah tahapan-tahapan usia yang menunjukan kematangan seseorang. Sedangkan di dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1974 secara tersurat dijelas batas usia perkawinan. Penetapan batas usia perkawinan di dalam Undang-undang No.1 Tahun 1974 tersebut tentu tidak terlepas dari landasan filosofis ketentuan tersebut dibuat. Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertari untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Filosofis Hukum Islam terhadap Batas Usia Perkawinan dalam Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974.Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mendeskrisikan Alasan permohonan dinaikan Batas Usia Perkawina dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974. 2). mendeskrisikan konsep kedewasaan dalam melngsungkan perkawinan 3). Tinjauan menganalisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22/Puu-Xv/2017 Perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam tinjauan maqashid al-syariah terhadap pertimbangan mengenai batas usia perkawinan. Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa setiap hukum yang terapkan dimasyarakat atau disyariatkan hukum tersebut untuk mencapai kemaslahatan. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah content analisis (analisis isi). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang di teliti kemudian data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori maqasid shari’ah. Hasil penelitian menujukan: 1) alasan permohonan mengenai dinaikanya batas usia dalam melangsungkan perkawinan dalam UUP No. 1 Tahun 1974 bahwa batas usia yang terdapat UUP menimbulkan diskriminasi terhadap perempuan dalam pendidikan, berdampak terhadap kesehatan, hak untuk tumbuh berkembang yang telah di jamin oleh UUD 45, 2). Konsep kedewasaan Filosofis, Yuridis, Sosial, dan Teologis supaya bisa memberikan pemahaman yang konmfrehensif mengenai konsep dewasa supaya menujang terhadap melangsungkan perkawinan 3). usia ideal perkawinan perspektif maqasid shari’ah adalah 25 tahun bagi lakilaki dan 20 tahun bagi perempuan. Batas usia minimal ini menjadi usia ideal perkawinan karena mampu merealisasikan tujuan-tujuan pernikahan.

Actions (login required)

View Item