Nurhasanah, Pepi Siti (2020) Hukum wasiat transplantasi organ tubuh menurut Yusuf al-qardhawi dan Abdul Qadim Zallum. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (107kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abtrak.pdf Download (356kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (529kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (472kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (556kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) | Request a copy |
Abstract
Permasalahan mengenai wasiat transplantasi organ tubuh merupakan permasalahan yang baru, dimana hukum dalam hal ini baik di dalam al-Qur’an dan hadits tidak dijelaskan secara rinci bagaimana hukumnya. Semua ulama berbeda-beda pendapat dalam menentukan hukumnya. Yusuf al-Qardhawi mengatakan wasiat transplantasi organ itu dihalalkan, sedangkan Abdul Qadim Zallum mengatakan wasiat transplantasi organ itu diharamkan. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui dalil wasiat transplantasi organ tubuh yang digunakan Yusuf al-Qardhawi dan Abdul Qadim Zallum, 2) untuk mengetahui metode istinbath wasiat transplantasi organ tubuh yang digunakan Yusuf al-Qardhawi dan Abdul Qadim Zallum, dan 3) untuk mengetahui analisis komparatif keduanya dalam menentukan hukum wasiat transplantasi organ tubuh. Metode yang digunakan oleh Yusuf al-Qardhawi dan Abdul Qadim Zallum adalah Maslahat Mafsadat yang bertujuan untuk memelihara syara’ sehubung dengan menjaga agama, jiwa, harta, kehormatan, dan nasab sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Liberary Reseach) yakni menggunakan sumber data primer dan sekunder, metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu digunakan untuk menggambarkan dan memaparkan hukum wasiat transplantasi organ tubuh. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1). Dalil hukum yang di gunakan al-Qardhawi yaitu Hadits Riwayat Malik, sedangkan Zallum menggunakan beberapa sumber hukum yaitu hadits riwayat Ibnu Majah, hadits riwayat Ahmad, dan hadits riwayat Abu Dawud. 2). Metode yang digunakan al-Qardhawi menggunakan Al-Qawa’id as-Syarriyyah Al-Kulliyah, yang menghubungkan wasiat transplantasi organ tubuh dengan kaidah fiqih, sedangkan Zallum menggunakan metode Maslahat Mafsadat yang bertujuan untuk menjaga syara’ mengenai wasiat transplantasi organ tubuh. 3). Konsekuensi dalam permasalahan ini Yusuf al-Qardhawi tidak menjelaskan, yang dijelaskannya bahwa jika mewasiatkan organ tubuh akan memberikan manfaat terhadap orang lain. Sedangkan konsekuesnsi menurut Zallum berpendapat bahwa seseorang yang membedah mayat untuk diambil organnya ia berdosa, kemudian untuk orang yang menerima donor akan menyebabkan pada kematian.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wasiat Transplantasi Organ Tubuh; Yusuf al-Qardhawi; Abdul Qadim Zallum; |
Subjects: | Law > Comparative Law Miscellaneous Branches of Medicine and Surgery > Plastic Surgery and Transplantation of Organs |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Pepi Siti Nurhasanah |
Date Deposited: | 03 Nov 2020 04:43 |
Last Modified: | 03 Nov 2020 04:43 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/34582 |
Actions (login required)
View Item |