Model komunikasi muslim Tionghoa dalam meningkatkan pengamalan keagamaan: Peneltian di masjid Lautze 2 Bandung

Elis, Elis (2020) Model komunikasi muslim Tionghoa dalam meningkatkan pengamalan keagamaan: Peneltian di masjid Lautze 2 Bandung. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (122kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (100kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (150kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB 1.pdf Download (279kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) | Request a copy

Abstract

Argumentasi penelitian ini yakni munculnya komunitas Muslim yang heterogen yang berbeda ras, suku dan etnis dan diantaranya Komunitas Muslim Tionghoa dan bukti eksistensi komunitas muslim Tionghoa di Kota Bandung dapat dilihat dari adanya Masjid Lautze 2 Bandung. Masjid Lautze 2 ini di bangun dengan memiliki tujuan sebagai pusat informasi Masyarakat Muslim Tionghoa yang ingin memperdalam mengenai agama Islam, dan bahkan yang ingin masuk Islam. Pengurus Masjid Lautze 2 Bandung ini memiliki prinsip bahwa ketika ada yang masuk Islam jangan di biarkan begitu saja ketika sudah menjadi seorang muslim, namun juga harus di berikan bimbingan. Oleh karena itu penelitian ini berjudul Model Komunikasi Muslim Tionghoa dalam Meningkatkan Pengamalan Keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Model Komunikasi Muslim Tionghoa dalam Meningkatkan Pengamalan Keagamaan di Masjid Lautze 2 Bandung, dengan memahami dan menganalisis simbol-simbol komunikasi yang digunakan, kemudian memahami dan menganalisis varietas bahasa yang digunakan, dan menganalisis bentuk-bentuk aktivitas komunikasi yang dilaksanakan di Masjid Lautze 2 Bandung. Penelitian ini menggunakan teori Interaksi Simbolik yang di dicetuskan oleh George Herbert Mead dan dikembangkan oleh Herbert Blumer. Teori ini merupakan teori yang memiliki asumsi bahwa manusia membentuk makna melalui proses komunikasi. Teori ini berfokus pada pentingnya konsep diri dan persepsi yang di miliki individu berdasarkan interaksi dengan individu lain. Metodologi penelitian yang digunakan yakni Kualitatif dengan pendekatan deskriptif, kemudian paradigma penelitian yang digunakan Paradigma Konstruktivisme. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini secara observasi, wawancara yang mendalam, dan dokumentasi. Dari pengumulan data ini didapat data yang relevan dengan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang mana Model Komunikasi Muslim Tionghoa dalam Meningkatkan Pengamalan Keagamaan dapat dikatakan sebagai pengembangan untuk Dakwah. Hasil analisis terhadap data yang dihasilkan dari penelitian dapat disimpulkan bahwa Model Komunikasi Muslim Tionghoa dalam Meningkatkan Pengalaman Keagamaan : Dilihat dari simbol komunikasi yang digunakannya yakni simbol verbal berupa bahasa Mandarin yang digunakan pada kegiatan belajar, kemudian bahasa Indonesia dalam kegiatan pengajian dan konseling. Selanjutnya simbol nonverbal ditunjukan pada segi arsitektur Masjid. Varietas bahasa yang digunakannya yakni menyesuaikan komunikan yang dihadapi dan kegiatan yang dilaksanakan. Bentuk-bentuk aktivitas yang dilaksanakan di Lautze 2 Bandung yakni pertemuan dasar atau pembinaan sebelum syahadat, pengajian, dan kegiatan sosial yang dapat memberikan bukti bahwa dari kegiatan yang dilaksanakan ada bentuk nyata dalam menambah Pengamalan Keagamaan selain melaksanakan kegiatan yang wajib seperti sholat.

Actions (login required)

View Item