Mawaddah, Hidayah (2020) Persepsi politisi tentang jurnalis perempuan: Studi di DPRD Provinsi Sumatera Barat. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (272kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (501kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (656kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (670kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB) | Request a copy |
Abstract
Seiring berkembangnya alat elektronik dari masa kemasa,media massa semakin berkembang dan mengalami peningkatan. Oleh karenanya hal tersebut juga mempengaruhi jumlah pers yang terus berkembang, dan semakin banyak perempuan yang melakukan kontribusi sebagai jurnalis. Keterlibatan perempuan sebagai jurnalis menuntut mereka untuk mencari informasi kepada banyak figur termasuk politisi. Interaksi jurnalis perempuan dan politisi tidak menutup kemungkinan untuk terjadi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat politisi terhadap jurnalis perempuan melalui pemahaman, pemaknaan dan pengalaman. Dan untuk mengetahui pendapat mengenai kasus yang terjadi antara politisi dan jurnalis perempuan dari sudut pandang politisi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini didasarkan pada teori fenomenologi persepsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan paradigma konstruktivisme. Data hasil penelitian diperoleh melalui, observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa persepsi politisi DPRD Provinsi Sumatera Barat dilihat dari pemahaman, pemaknaan dan pengalaman. Kelima anggota politisi memahami bahwa jurnalis perempuan adalah pekerjaan yang layak dilakukan oleh perempuan dengan segala tugas dan kewajiban yang sama seperti jurnalis laki-laki. Para politisi juga memaknai bahwa segala kejadian yang dilakukan para politisi seperti diskriminasi, pelecehan dan kekerasan terhadap jurnalis perempuan merupakan perilaku yang tidak baik dan harus diberi sanksi bagi para pelaku. Karena bagaimanapun seorang politisi akan selalu membutuhkan jurnalis begitupun sebaliknya. Menjadi seorang politisi harus melakukan tugas sesuai dengan peraturan dan norma yang berlaku, begitupun juga para jurnalis perempuan. Sesuai dengan pengalaman para politisi yang berbeda-beda, ada yang berpendapat jurnalis perempuan memiliki kompetensi yang sama dengan jurnalis perempuan. tidak ada hal apapun yang membedakan, semua dilihat dari bagaimana para jurnalis mampu melakukan pekerjaan secara professional. Pendapat lain mengatakan, lebih senang melakukan wawancara dengan jurnalis perempuan kareana dianggap lebih kompeten dari jurnalis laki-laki, karena jurnalis perempuan mampu menjaga emosi, lebih peka dengan keadaan, dan mampu menarik perhatian narasumber.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Persepsi; Politisi; Perempuan; Jurnalis Perempuan |
Subjects: | Conscious Mental Process and Intelligence > Communication Psychology Social Interaction, Interpersonal Relations > Communication Labor Economics > Women Workers |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Jurnalistik |
Depositing User: | Hidayah Mawaddah |
Date Deposited: | 16 Dec 2020 08:03 |
Last Modified: | 16 Dec 2020 08:03 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/35740 |
Actions (login required)
View Item |