Fenomena masyarakat Cigugur: Interaksi sosial keagamaan dan konstruksi harmoni serta respon pasangan nikah beda agama

Sucipto, Imam (2020) Fenomena masyarakat Cigugur: Interaksi sosial keagamaan dan konstruksi harmoni serta respon pasangan nikah beda agama. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (254kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (884kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (166kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (686kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (408kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (452kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (484kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berangkat dari sebuah kenyataan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan salah satu negara dengan komposisi agama dan suku bangsa beragam di dunia, dan salah satu daerah yang dianggap sebagai miniatur Indonesia adalah kelurahan Cigugur. Menurut data kependudukan kelurahan Cigugur pada tanggal 31 Desember 2017 tercatat sebanyak 7.394 jiwa atau 2.324 kepala keluarga. Di kelurahan Cigugur hidup berbagai etnis, seperti Sunda, Jawa, Madura, Batak, Melayu, Bugis, Maluku dan Papua. Pemeluk Agama Islam 4.434 orang, Katholik 2.706 orang, Kristen 277 orang, Hindu 2 orang, Budha 4 orang, dan Sunda Wiwitan 184 orang. Selain itu di Cigugur juga terjadi pernikahan berbeda agama, misalnya ada lima pasangan antara agama Islam dan Sunda Wiwitan yang melangsungkan pernikahan walaupun berbeda keyakinan. Dari latar belakang tersebut tentunya layak untuk diteliti bagaimana interaksi sosial keagamaannya, konstruksi Harmoninya, serta respon pasangan nikah beda agama antara pemeluk agama Islam dan Sunda Wiwitan serta implikasinya terhadap kerukunan antar umat beragama. Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut: pertama, bagaimana interaksi sosial keagamaan masyarakat Cigugur. kedua, bagaimana konstruksi Harmoni antar umat beragama di Cigugur. ketiga, bagaimana respon pasangan nikah beda agama antara Islam dengan Sunda Wiwitan terhadap pernikahan beda agama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Sedangkan kerangka berfikirnya menggunakan grand teori Joachim Wach terkait thought, practice, followship, middle teori Ninian Smart terkait ritual dimension, ethical dimension, sosial dimension, exsperimental dimension, dan sosiologikal dimension. dan aplikatif teorinya menggunakan teori fenomenologi Edmund Husserl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama: Interaksi Sosial Keagamaan masyarakat Cigugur tercermin dengan adanya kegiatan Salametan atau hajatan, kematian, tahlilan, Idul Fitri, Idul Adha, rajaban, muludan, natal, “seren taun”, “syura`an”, pembangunan rumah ibadah, bersih-bersih kampung, PKK, “karang taruna”, perdagangan, bertani, berkebun, usaha kayu dan peternakan. Kedua: Konstruksi Harmoni antar umat beragama di kelurahan Cigugur terlihat pada prilaku masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kekerabatan atau kekeluargaan, integrasi elit, distribusi power (power-sharing), ruang bersama, dan komunitas antar pemuka agama. Ketiga: Respon pasangan nikah beda agama antara Islam dengan Sunda Wiwitan di kelurahan Cigugur dapat disimpulkan bahwa: menurut mereka pernikahan beda agama adalah sebuah kebenaran yang tersembunyi, pengejawantahan kasih Sayang (merasakan anugerah cinta), perbedaan adalah keniscayaan, hak asasi manusia, Rasa rumasa tumarima, kuat mental, dan bukan sepengakuan tapi sepengertian.

Actions (login required)

View Item