Ahli Kitab dalam Al-Qur’an: Model penafsiran Fazlur Rahman

Masrur, Ali (2002) Ahli Kitab dalam Al-Qur’an: Model penafsiran Fazlur Rahman. In: Studi Al-Quran Kontemporer: Wacana Baru Berbagai Metodologi Tafsir. Tiara Wacana, Yogyakarta, pp. 43-64. ISBN 979-9340-38-1

Preview

Text Ahli Kitab Dalam Alquran full.pdf Download (9MB) | Preview

Abstract

Tulisan ini mencoba mengungkapkan Fazlur Rahman terhadap upaya penafsiran kembali tentang konsep ahli kitab, khususnya teentang kelompok apa saja yang dapat disebut sebagai ahli kitab, nasib ahli kitab, yakni masalah keselamatan di akhirat dan kritik Al-Qur’an terhadap ahli kitab. Setelah membaca, mengkaji, dan meneliti penafsiran kembali Fazlur Rahman terhadap masalah-masalah tersebut dalm bukunya, major themes of the Qur’an, tulisan ini menunjukkan bahwa, menurut penafsiran Fazlur Rahman, petunjuk dan keselamatan adalah milik Tuhan, bukan monopoli kaum dan agama tertentu. Setiap agama, apakah itu Islam, Yahudi, ataupun Kristen, tidak berhak mengklaim bahwa hanya agama dan diri mereka saja yang mendapatkan petunjuk (hidayah) dan jaminan keselamatan dari Tuhan. Petunjuk Tuhan adalah universal, tidak terbatas pada negeri dan kaum tertentu karena Tuhan sendiri telah mengatakan dengan tegas bahwa di setiap kaum pasti ada pemberi peringatan. Jia petunjuk itu bersifat universal, maka keselamatan (salvation) tentunya tidak hanya ada pada agama tertentu. Selain itu, agama dan kenabian adalah satu yang berasal dari sumber yang tunggal, “Ibu semua kitab.” Oleh karena itu, pada dasarnya semua agama itu sama (identik) dan tidak perlu dibeda-bedakan. Apapun namanya agama itu, ia pasti bersumber dari Tuhan. Yang lebih penting adalah bagaimana mereka berupaya untuk berlomba-lomba dalam kebajikan. Meskipun demikian, Islam sebagai bentuk evolusi agama terakhir, dalam beberapa hal juga memberi catatan terhadap ahli kitab: Yahudi dan Kristen. Dengan begitu, Islam tetap berfungsi sebagai korektor dan penyempurna agama-agama terdahulu. Ini berarti bahwa Fazlur Rahman sendiri berpandangan bahwa Islam adalah agama paling benar bila dibandingkan dengan agama lainnya: Yahudi dan Kristen, walaupun Rahman juga sangat apresiatif terhadap dua agama itu.

Actions (login required)

View Item