Ropi, Ahmad Abdul (2020) Bencana alam dalam tinjauan tasawuf: Studi kasus banjir di Kp. Cigebar Rt.02 Rw.20 Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (143kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (203kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (297kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (541kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (640kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (506kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (683kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (209kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (327kB) | Request a copy |
Abstract
Istilah tasawuf memang sering dikenal dengan berbagai macam sebutan atau definisi, salah satu kata tasawuf diambil dalam kata bahasa arab, diambil dari kata thauf, yaitu kain yang menutupi kulit domba (kain wol). Dengan kesederhanaan orang yang bertasawuf, yang dimana menyikapi dunia tidak lah berlebihan, mengutamakan sikap zuhud, tekun beribadah seraya untuk membersihkan jiwa mendekatkan diri kepada Rabb-Nya. Adapun masalah dalam penelitian termuat bahwa belum adanya keselarasian atau kesamaan diantara teori tasawuf dengan bencana alam yang terjadi berupa banjir di Kp. Cigebar RT. 02 RW. 20 Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung. Sebagaimana penelitian ini diambil berdasarkan fenomena alam yang terjadi disekitar lingkungan penduduk sempit dan dalam konteks yang tidak begitu jelas. Hal demikian membuat peneliti tertarik dan lebih semangat ingin mengkaji penelitian ini lebih dalam. Sebagaimana dalam proses penelitian ini instrumen yang dipakai berupa wawancara, observasi, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Alam merupakan wujud hidup yang mampu mencintai dan dicintai antara keduanya yaitu manusia dan alam, maupun cinta secara timbal baliknya. Namun dimasa kini manusia modern telah lalai dalam mengelola alam, sehingga ruhnya alam telah hilang seketika sejalan dengan hilangnya ruh manusia modern. Maka tasawuf memandang perlu nya kembali merangkuh spiritualitas bagi manusia modern, sebagai upaya dalam meningkatkan keharmonisan dan ketentraman diantara alam dan manusia. (2) Kampung Cigebar ialah kampung/ daerah yang rawan akan datangnya banjir, sebab aliran sungai Citarum ini yang berdekatan dengan pemukiman warga setempat. Kejadian banjir ini rutin adanya setiap tahunnya atau lebih sering terjadi saat musim hujan. Kesimpulan nya adalah mari sama – sama untuk menjaga alam agar lebih baik lagi dikemudian hari, membiarkan alam untuk hidup sendirinya sama dengan meninggalkan ruh yang hilang dari jasadnya. Alam memberi fasilitas berupa kesegaran menghirup oksigen, ketersedian air bersih, tercukupinya makanan pokok untuk dimakan, maka seyogyanya sebagai khalifah fil ardi, dituntun untuk selalu bersyukur atas segala apa yang sudah alam berikan kepada manusia.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tasawuf;bencana alam |
Subjects: | Cosmology Islam > Sufi Orders |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Ahmad Abdul Ropi |
Date Deposited: | 08 Jan 2021 06:00 |
Last Modified: | 08 Jan 2021 06:00 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/36194 |
Actions (login required)
View Item |