Susanto, Hari (2019) Sketsa cinta (Mahabbah) Syekh ‘Abdul Qadir Al-Jailani dalam tafsir Al-Jailani. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (236kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (320kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (607kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (632kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (442kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) | Request a copy |
Abstract
Al-Qur‟an menyebut kata cinta (ḥubb) dan derivasinya sebanyak 83 kali. Cinta itu sendiri diungkap dalam bahasa Arab dengan tiga kelompok karakteristik, yaitu apresiatif (ta´ẓīm), penuh perhatian (ihtimāman), dan cinta (maḥabbah). Tiga kelompok karakteristik itu terkumpul dalam ungkapan (maḥabbah). Manusia sempurna tidak lepas dari dimensi cinta. Karena cinta merupakan fitrah bagi setiap manusia. Syekh „Abdul Qadir al-Jailani qsa. dalam kitabnya (tafsir al-Jailani) menjelaskan bahwa cinta Allah (maḥabbatullah) bisa didapatkan oleh hamba-hamba-Nya yang beriman yang kadar kecintaannya kepada Allah sangatlah besar (asyaddu ḥubbān lillah) melebihi dari segalanya. Adapun pada kenyataannya dari kebanyakan manusia itu lebih mengedepankan cintanya kepada dunia yang sifatnya menipu dan sementara. Penelitian ini berujuan untuk memberikan pemahaman tentang sketsa cinta (maḥabbah) yang digagas oleh Syekh „Abdul Qadir al-Jailani dalam Tafsir al-Jailani agar mendapatkan nilai positif dari ajarannya tersebut. Penelitian ini disusun berlandaskan atas tiga teori pokok. Pertama, teori tentang cinta menurut tokoh-tokoh Islam. Kedua, teori tentang metodologi tafsir (sumber metode dan corak). Ketiga, teori tafsir tematik yang sifatnya ketokohan (tafsir) dengan mengambil satu tema pokok yaitu cinta (maḥabbah). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Yaitu pendeskripsian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antar fenomena yang dikaji. Hasil penelitian menunujukkan bahwa yang dimaksud dengan sketsa cinta (maḥabbah) yang digagas oleh Syekh „Abdul Qadir al-Jailani dalm Tafsir al-Jailani merupakan cinta, kasih dan sayang Allah yang Ia karuniakan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaaki-Nya. Mereka orang-orang beriman (mukmin) yang kadar kecintaannya kepada Allah sangatlah besar melebihi dari segalanya (asyaddu ḥubbān lillāh), seperti mereka memberikan harta yang dicintainya di jalan Allah, bertakwa kepada Allah dan mengikuti ajaran Rasulullah, mereka yang berbuat baik, adil, sabar, bertawakal, bertobat dan menyucikan diri, serta mereka yang berjihad di jalan Allah. Hal-hal itulah yang dijadikan mereka (mukmin) sebagai bentuk cintanya kepada Allah. Dan merekalah (mukmin) yang berhak mendapat karunia terindah dari-Nya yaitu cinta (maḥabbatullāh). Sedangkan mereka yang lebih mengedepankan cintanya kepada selain Allah, mereka yang kafir, kufur nikmat, berbuat kerusakkan di muka bumi, sombong, membanggakan diri, berlebih-lebihan, melampaui batas, berkata buruk, berkhianat, serta berbuat kedzaliman, ialah mereka yang tertutup dari mendapatkan cinta-Nya
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cinta; Maḥabbah; Tafsir Al-Jailani; Syekh ‘Abdul Qadir Al-Jailani. |
Subjects: | Humankind > Love Islam > Sufi Orders Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Hari susanto |
Date Deposited: | 15 Feb 2021 00:14 |
Last Modified: | 16 Feb 2021 03:20 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/36994 |
Actions (login required)
View Item |