Mohamad, Reza Fahresi (2020) Kedudukan perempuan dalam tradisi upacara Ngarot : Studi kasus upacara Ngarot Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (187kB) | Preview |
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (154kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Restricted to Registered users only Download (120kB) | Request a copy |
||
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Restricted to Registered users only Download (718kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (696kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (415kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (544kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (324kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini tentang Tradisi Upacara Ngarot, Di dalam kedudukan perempuan dalam upacara yang ada di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Tradisi Upacara Ngarot ini lahir dari seorang Kuwu (Kepala Desa) yaitu Ki Buyut Kapol. Beliau adalah orang yang ingin mempersatukan Kaula Muda dan Kaula Mudi agar hidup bergotongroyong untuk membangun desa bersama. Metode penelitian di susun oleh peneliti menggunakan penelitian deskriptif pendeketan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menghasilkan beberapa kesimpulan dari Pak Raidi selaku Kuwu (Kepela Desa) dan para Pemangku adat. Pesta upacara adat sakral ini merupakan pesta kaula muda dan kaula mudi yang dilakukan ketika menjelang musim tanam padi, pada ucapara adat ngarot ini perayaan dalam bentuk ritual khusus dilaksanakan dalam waktu satu tahun sekali, meskipun satu tahun terdapat dua kali musim tanam. Proses mulainya Upacara adat ini dibuka dengan penyerahan simbol panca usaha tani, yang diberikan Kuwu beserta pemangku adat lainya kepada peserta yaitu bujang cuene. Upacara Adat Ngarot ini merupakan warisan dari nenek moyang yang harus dilestarikan, perihal prosesenya harus dari Desa Lelea terutama perempuan, harus suci dan memiliki silsilah keturunan Desa Lelea. Disini peserta perempuan menjadi vital atau penting akibat dari mitos yang beredar, dan perempuan inilah yang nantinya akan menjadi daya jual untuk keberlangsungan upacara adat ini. Kata Kunci : Upacara Adat Ngarot, Ritual – ritual, Simbol, Perempuan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Upacara Adat Ngarot; Ritual – ritual; Simbol; Perempuan; |
Subjects: | Culture and Institutions |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Mohamad Reza Fahresi |
Date Deposited: | 15 Mar 2021 02:26 |
Last Modified: | 15 Mar 2021 02:26 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/37770 |
Actions (login required)
View Item |