Napilah, Paridah (2021) Tipologi pandangan masyarakat tentang ulama perempuan : Studi deskriptif di Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (264kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berawal dari adanya perbedaan pandangan masyarakat di Kecamatan Sagaranten terkait dengan ulama perempuan. Ada yang menyebutkan bahwa ulama itu ditujukkan kepada siapapun yang memahami ilmu agama baik laki-laki maupun perempuan selama ia memiliki kemampuan diperbolehkan untuk menyampaikan ilmunya kepada masyarakat. Akan tetapi disisi lain terdapat juga pandangan bahwa ulama itu pantasnya ditujukkan kepada laki-laki yang memiliki ilmu agama karena berdasarkan bahwa ulama itu pewaris para Nabi sedangkan Nabi itu seorang laki-laki, selain itu perempuan tempatnya fitnah sehingga memiliki batasan yang sangat ketat ketika berkecimpung dimasyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi tipologi pandangan masyarakat tentang ulama perempuan di Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pandangan masyarakat tentang peran dan keberadaan ulama perempuan di Kecamatan Sagaranten 2) Mengetahui Tipologi pandangan masyarakat tentang ulama perempuan di Kecamatan Sagaranten. Penelitian ini menggunakan teori pandangan keagamaan masyarakat Islam dari Harun Nasution yang mana umat Islam dalam memahami agama itu memiliki corak tradisional dan juga modern. Selain itu terdapat juga teori lain yang menunjang untuk menganalisis tema penelitian ini seperti Hiroko Horikhosi tentang ulama dan perubahan sosial dan juga teori lain diangap relevan dengan tema yang dikaji penulis Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat, dalam tesis ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Dari pengumpulan data ini didapat data yang relevan dengan jurusan Studi Agama-Agama yaitu terkait dengan pandangan keagamaan masyarakat khususnya tentang ulama perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Terdapat perbedaaan pandangan dalam memahami kata ulama ada yang berpandangan bahwa kata ulama itu ditujukkan kepada laki-laki dan perempuan yang memiliki ilmu agama karena berdasarkan keterangan “Al ulama warasatulanbiya” bawasanya keterangan ini tidak ditujukkan kepada salah satu jenis kelamin. sehingga makna ini boleh disematkan kepada laki-laki atau perempuan yang memiliki ilmu agama. Disisi lain ada yang berpandangan bahwa kata ulama itu lebih pantas ditujukkan kepada laki-laki karena berdasarkan pada sejarah bahwa Nabi itu seorang laki-laki. Keberadaan ulama perempuan di Sagaranten cukup banyak karena di era modern ini banyak juga dari kaum perempuan yang menuntut ilmu baik bidang agama maupun umum. Akan tetapi peran dan keberadaan perempuan yang memiliki ilmu agama di satu tempat berbeda dengan tempat yang lain ada yang kurang terlihat eksistensinya ada juga yang terlihat aktif melakukan kegiatan keagamaan seperti ceramah, memimpin pengajian mingguan, tahlilan dan bahkan menjadi pelopor penggerak kegiatan sosial dimasyarakat seperti mendirikan lembaga pendidikan, khitanan, santunan anak yatim. Terkait dengan kata ulama di Sagaranten sering ditujukkan kepada laki-laki dan sangat jarang disematkan kepada perempuan hal ini dikarenakan sudah menjadi budaya dan tradisi sejak dahulu khususnya di Sagaraten bahwa ulama biasanya disematkan kepada kaum laki-laki. 2) Tipologi pandangan masyarakat tentang ulama perempuan. Masyarakat Kecamatan Sagaranten memiliki corak pemikiran tradisional dan juga modern. Pandangan yang bercorak tradisional melihat bahwa seorang perempuan yang memiliki ilmu agama tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan keagamaan di masyarakat dengan jemaah yang tercampur antara laki-laki dan perempuan. Hal ini didasarkan pada bahwa perempuan tempatnya fitnah sehingga dari suara seorang perempuan dianggap sebagai aurat. Yang kedua pandangan yang bercorak modern hal ini didasarkan pada pandangan bahwa perempuan yang memiliki ilmu agama diperbolehkan untuk berkecimpung dimasyarakat sehingga tidak ada batasan selama ia mampu dan ada kesempatan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ulama Perempuan; Tipologi Pandangan Masyarakat |
Subjects: | Teleology Religious Experiences Islam > Religious Ceremonial Laws and Decisions |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Studi Agama Agama |
Depositing User: | Paridah Napilah |
Date Deposited: | 30 Jul 2021 01:34 |
Last Modified: | 30 Jul 2021 01:34 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/41123 |
Actions (login required)
View Item |