K.H Mohammad Isa Ansjary : Sosok ulama anti komunisme 1936-1968

Jahaba, Nirwan (2021) K.H Mohammad Isa Ansjary : Sosok ulama anti komunisme 1936-1968. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (214kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (307kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (202kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (563kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (449kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (642kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (304kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (426kB) | Request a copy

Abstract

Di awal sebelum kemerdekaan kenal sebagai dasawarsa ideologi dalam sejarah modern Indonesia. Pada masa ini bebagai jenis ideologi yang berpengaruh dalam pertumbuhan keagamaan dan perjuangan politik, mulai di rumusakan hingga di perdebatkan. Sekitar tahun 1920 “Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme” dengan jelas memperlihatkan sebuah pertarungan ideologi-ideologi tersebut. Hal ini terjadi sebab permasalahan ideologi itu tidak hanya terkait permasalahan strategi perjuangan dan pergerakan Nasional, tetapi cuka dasar dan motivasi sebuah gerakan. K.H Mohammad Isa Anshary, sosok ulama Anti Komunisme yang perjuanganya di Indonesia cukup mendapat perhatian dikalangan akademik. Perjuangannya demi terwujudnya ideologi islam tidak pernah berhenti hingga akhir hayatnya. Dalam literature sejarah Isa Ansahry diposisikan sebagai tokoh islam radikal, fundamentalis, karena sifatnya yang tidak kompromistik terhadap ideologi yang menurutnya bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dalam semoboyannya “Dengan al-Quran dan Sunnah” kita berjuang dalam medan politik untuk menegakan ideologi Islam”. Maka tidak menherankan jika Isa Anshary memiliki jiwa miltansi dan ketegasannya dalam menolak Komunisme di Indonesia sebab menurut Isa Anshary komunisme secara basis ideologis belum selesai bahkan secara dasar ideologi bertentangan dengan Islam. Penilitian ini mengunakan pendekatan sejarah dan social-politik untuk memahami latar belakang pemikiran dan gerakan politik Isa Anshary. Hasil kajian ini menujukan bahwa karakter khas Isa Anshary yang bersifat radikal revolusioner pada komunisme disebabkan faktor aktifitas dan lingkungan politik Isa Anshary pada peristiwa Revolusi Fisik dan dinamika pada Jamiyah Persis dan Partai Islam Yakni Masyumi. Dalam penilitian ini penulis mendepatkan Isa Ansahry melakukan Aktifitas Front Anti Komunisme dengan dibantu oleh Yusuf Wibisono dan Syarif usman, bersama mereka pula, Isa Anshary menerbitkan sebuah buku yang berkenaan dengan penolakanya terhadap paham Komunnisme, buku tersebut berdudul Bahaja Merah di Indonesia, dalam buku tersebut ada beberapa hal. Pertama, karena Paham komunisme di dasarkan pada falsafah Historis-Materialsime yang dianggapnya sebagai pandangan hidup yang belum selesai dan bertentangan dengan fitrah kemanusiaan. Kedua, paham itu anti-Tuhan, anti-agama, bahkan sebuah agama palsu. Ketiga, Isa Anshary menunjukan dari sejarah bahwa kaum komunis sesungguhnya adalah pemerintahan teror. Oleh sebab itu, ia dengan sendirinya bertentangan dengan demokrasi dan menciptakan imprealisme baru.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Isa Anshary; Masyumi; Persis; dan; Komunisme;
Subjects: History of Southeast Asia > Period of Soekarno, Sukarno
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: mr Nirwan Jahaba
Date Deposited: 30 Jul 2021 02:59
Last Modified: 30 Jul 2021 02:59
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/41150

Actions (login required)

View Item View Item