Rohman, Oman (2021) Peran komunitas Guriang sahabat museum konferensi Asia Afrika bagi mahasiswa generasi milenial : Penelitian di museum konferensi Asia Afrika Kota Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (180kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (262kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DaftarIsi.pdf Download (189kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (670kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Download (737kB) | Preview |
|
|
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Download (384kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Download (723kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Download (275kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DaftarPustaka.pdf Download (386kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana seorang mahasiswa generasi milenial berperan dalam Komunitas Guriang ditengah arus modernisasi, yang mana notabene Komunitas Guriang merupakan komunitas yang berfokus pada pelatihan dan pelestarian alat musik tradisional khas tanah pasundan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh melalui observasi langsung (Direct observation), wawancara mendalam (In depth interview), dokumentasi (Documentation), dan studi pustaka. Penelitian dilakukan terhadap anggota komunitas guriang dan pengurus komunitas guriang. Dalam penelitian ini teori yang digunakan untuk menganalisis permasalahan penelitian yaitu teori peran yang dikemukakan oleh Ralph Linton. Hasil kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa, adanya komunitas guriang tidak lepas karena ingin tetap lestarinya nilai-nilai Konferensi Asia Afrika (KAA) dan nilai-nilai budaya warisan bangsa, dalam implementasi programnya mahasiswa generasi milenial anggota komunitas guriang dapat menjadi representasi nilai-nilai KAA, menyebarkan dan melestarikan nilai-nilai KAA, mahasiswa generasi milenial anggota komunitas guriang dapat mengkampanyekan kegiatan melalui platform digital. Dalam menjalankan tuntutan dan tantangan sebagai mahasiswa generasi milenial yang berperan dalam komunitas guriang dihadapkan dengan faktor penghambat dan faktor pendukung, misalnya waktu dan kesempatan sampai keinginan dari hati. Jalan dalam penyelesaian dalam tuntutan dan tantangan yang dihadapi mahasiswa generasi milenial anggota komunitas guriang, menyelesaikan tanggung jawab sebagai mahasiswa terlebih dahulu, pembagian skala prioritas waktu dan kesempatan, beradaptasi dengan perkembangan zaman. Peran komunitas guriang sendiri yakni, untuk dapat menumbuhkan potensi-potensi bagi para mahasiswa generasi milenial anggota komunitas guriang, untuk membangun semangat dalam menjalani pembelajaran, khususnya tentang yang berkaitan dengan nilai-nilai warisan bangsa, dan juga sebagai wadah ‘unjuk diri’ mahasiswa generasi milenial yang memang masih berjiwa muda, yang membutuhkan pengakuan akan keberadaan di kalangan teman-temannya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mahasiswa generasi milenial; tuntutan dan tantangan mahasiswa; peran komunitas guriang; |
Subjects: | Sociology and Anthropology, Society Social Interaction, Interpersonal Relations Culture and Institutions > Specific Aspect of Culture Communities Communities > Community Sociology Customs of People Arts Galleries, Museum of Art Galleries, Museum of Art > Art Galleries in Indonesia Chamber Music |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Oman Rohman |
Date Deposited: | 09 Aug 2021 22:58 |
Last Modified: | 09 Aug 2021 22:58 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/41476 |
Actions (login required)
View Item |