Munik Sri Ayu Fitriani, Munik (2016) Potensi Ekstrak Bonggol Pisang Ambon (Musa paradisiaca) terhadap Penyembuhan Luka Biopsi pada Kulit Mencit (Mus musculus)”. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (118kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (110kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (206kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (117kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (732kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (623kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (103kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (334kB) |
Abstract
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari family Musaceae. Getah bonggol pisang Ambon mengandung tannin, flavonoid dan saponin sebagai antibiotik dan perangsang pertumbuhan sel-sel baru pada luka. Getah bonggol pisang di masyarakat khususnya di daerah Jawa telah dikenal sebagai obat untuk menyembuhkan luka, seperti luka sayatan benda tajam, luka goresan benda tumpul dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian ekstrak getah bonggol pisang ambon (Musa paradisiaca) terhadap penyembuhan luka biopsi secara in vivo. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap yang menggunakan analisis data pola dua arah (Two way anova). Hasil pengamatan patologi anatomi ialah rata-rata diameter luka yang paling kecil selama 21 hari pengamatan adalah Ekstrak Bonggol Pisang (EBP) 9% dengan nilai 0,l7 cm, rata-rata diameter luka untuk Kontrol Negatif (KN) sebesar 0,18 cm, Kontrol Positif (KP) 0,19 cm, Ekstrak Bonggol Pisang (EBP) 3% sebesar 0,22 cm dan Ekstrak Bonggol Pisang (EBP) 15% sebesar 0,19 cm. Diketahui bahwa pemberian akuades sebagai kontrol negatif, chloramphenikol sebagai kontrol positif, serta kelompok perlakuan 3%, 9% dan 15% memberikan hasil yang sangat signifikan diantara kelima perlakuan tersebut. Hasil pengamatan histopatologi menunjukkan bahwa pada hari ke 1-3 semua perlakuan dan pada hari ke-7 kelompok Kontrol Negatif (KN) dan Kontrol Positif (KP) menunjukkan pada fase inflamasi, kecuali kelompok Ekstrak Bonggol Pisang (EBP) 3% pada hari ke 3-7 sudah berada pada fase proliferasi, untuk Ekstrak Bonggol Pisang (EBP) 9% dan 15% pada hari ke 7-21 sudah berada pada fase maturasi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekstrak Bonggol Pisang, Musa Paradisiaca, Histopatilogi |
Subjects: | Biology Biology > Auxiliary Techniques and Procedures of Biology, Apparatus, Equipment, Procedures, Microscopy |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi |
Depositing User: | Sopia Respiawati |
Date Deposited: | 29 Aug 2017 03:51 |
Last Modified: | 29 Aug 2017 03:51 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/4194 |
Actions (login required)
View Item |