Penafsiran M.'Abduh dan Rasyid Ridha terhadap ayat-ayat tentang relasi perempuan dan laki-laki dalam tafsir Al-Manar

Dewi, Multi Sari (2021) Penafsiran M.'Abduh dan Rasyid Ridha terhadap ayat-ayat tentang relasi perempuan dan laki-laki dalam tafsir Al-Manar. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (180kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (146kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (697kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (294kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_Bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (562kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (216kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (614kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (157kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (152kB) | Request a copy

Abstract

Tulisan ini berisi penelitian tentang relasi perempuan dan laki-laki dalam penafsiran M.’Abduh dan Rasyid Ridha, yang merupakan salah satu mufassir berorientasi al-Adab al-Ijtima’i. Ia juga merupakan salah satu mufassir pembaharu (modernis), dan tafsirnya antara lain Al-Qur’an Al-Hakim atau Al-Manar. Secara historis-empirik, gender oleh sebagian umat Islam diasosiasikan sebagai the nature karena bersifat take for granted, namun oleh sebagian lain diasumsikan sebagai the nuture yang dikonstruksi oleh masyarakat sehingga bersifat changeable regenerasi. Islam berupaya mewujudkan keadilan gender yang kental akan tradisi patriarki. Namun, banyak penafsir memahami teks al-Qur’an-Hadis hanya secara tekstual, parsial dan lepas dari konteks turunnya. Sehingga menghasilkan interpretasi bias dan ketidakadilan gender. Dimana kaum perempuan berada pada posisi suboridinasi, sedangkan laki-laki superordinasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penafsiran M.’Abduh dan Rasyid Ridha terhadap ayat-ayat tentang relasi perempuan dan laki-laki dalam Tafsir Al-Manar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif analitis dengan pendekatan sosiologi pengetahuan Karl Mannheim, serta data diperoleh dengan cara studi pustaka (library research). Dengan sumber primer Tafsir Al-Manar karya M.’Abduh dan Rasyid Ridha, dan data sekunder berupa artikel ilmiah yang berkaitan dengan relasi gender seperti “teori keadilan gender” oleh Mansour Fakih, “argumen kesetaraan gender” oleh Nasaruddin Umar, dan lainnya. Penelitian ini dilakukan terhadap penafsiran M.’Abduh dan Rasyid Ridha tentang ayat-ayat relasi perempuan dan laki-laki yakni dalam tema balasan amal manusia (Qs. Ali-Imran [3]: 195), asal mula penciptaan manusia (Qs. An-Nisa [4]: 1), otoritas kehidupan rumah tangga (Qs. An-Nisa [4]: 34), balasan rahmat dan surga (Qs. At-Taubah [9]: 71), dalam berproduksi bidang ekonomi, perempuan boleh memiliki hasil kerjanya (Qs. An-Nisa [4]: 32), penghormatan kepada perempuan ‘mahar’ (Qs. An-Nisa [4]: 4), poligami (Qs. An-Nisa [4]: 3), waris (Qs. An-Nisa [4]: 7), dan persaksian perempuan (Qs. Al-Baqarah [2]: 282). Hasil penelitian pada penafsiran M.’Abduh dan Rasyid Ridha tentang relasi gender, memperlihatkan bahwa Abduh terhadap tema balasan amal manusia, asal mula penciptaan manusia, otoritas kehidupan rumah tangga, balasan rahmat dan surga, dalam berproduksi bidang ekonomi, perempuan boleh memiliki hasil kerja, penghormatan kepada perempuan (mahar), dan poligami, bahkan perihal perosalan waris dan persaksian perempuan beliau menjelaskan relasi gender di dalamnya secara adil. Hal ini tidak terlepas dari cara penafsiran yang berorientasi pada sastra-budaya dan kemasyarakatan dengan menggunakan makna yang ringkas, dan melibatkan Asbab Nuzul serta munasabah ayat. Hal itu terlihat dari analisis tiga makna, 1) Obyektif, yangmana dilakukan interpretasi maksud arti dari sebuah tema secara singkat, 2) Ekspresif, dilakukan dengan melihat fenomena sosial dari latarbelakang turunnya tema lalu diumpamakan yang menunjukan terhadap pemahaman suatu tema, dan 3) Dokumenter, yang dapat diasosiasikan berdasarkan cara berpikir mendasar untuk merespon fenomena sosial, dari cara berpikir mendasar itulah, Abduh dinilai sebagai mufassir berasaskan keadilan gender.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Ayat-ayat relasi perempuan dan laki-laki; M.’Abduh dan Rasyid Ridha; Kitab Tafsir Al-Manar
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kumpulan Ayat-ayat dan Surat-surat Tertentu dalam Al-Qur'an
Social Groups > Gender
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: multi sari dewi
Date Deposited: 13 Sep 2021 00:45
Last Modified: 13 Sep 2021 03:09
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/43193

Actions (login required)

View Item View Item