Jabbar, Dwi Hilman Abdul (2021) Sejarah pesantren Panguyangan Desa Cihanyir pada masa KHR. Muhammad Amin tahun 1915-1949. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (257kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (403kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (767kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (923kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (470kB) | Request a copy |
Abstract
Salah satu ciri berkembangnya peradaban Islam kontemporer terutama di wilayah Nusantara adalah dengan adanya sebuah Pesantren, karena posisi pesantren telah banyak membawa perubahan positif dan kemajuan dalam bidang keagamaan Islam dalam lingkungan masyarakat. Kendatipun hikmah dari sejarah pesantren tidaklah dijadikan hal yang membosankan dalam pengkajian sejarah Islam, seperti dalam penelitian ini yang mencoba membahas pesantren terbesar dan menjadi sentral dakwah Islam pada masanya tahun 1915-1949 di wilayah Cihanyir Kecamatan Cikancung yaitu Pesantren Panguyangan pada masa kepemimpingn KHR. Muhammad Amin. Berdasarkan uraian diatas terdapat beberapa rumusan masalah yang dapat dibuat: pertama bagaimana awal berdirinya pesantren tersebut hingga menjadi sebuah pesantren besar dan basis dakwah islam di Cihanyir tahun 1915-1049?. Kedua, bagaimana Sejarah Pesantren dan perkembangannya setelah dipimpin oleh KHR. Muhammad Amin tahun 1915-1949? Dengan menggunakan metode penelitian sejarah yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Histioriografi, tulisan ini mencoba mengungkap bagaimana awal berdirinya Pesantren Panguyangan hingga menjadi Pesantren Besar dan menjadi pusat dakwah Islam di wilayah Cihanyir tahun 1915-1949. Pesantren Panguyangan adalah salah satu pesantren terbesar di Cicalengka pada waktu itu, dilihat dari jumlah santri, metode pengajian dan sarana prasarana yang terbilang maju. Bahkan bisa disebut Pesantren Panguyangan menjadi sentral dakwah dan pengkajian Islam pada waktu itu tahun 1915-1949. Orang yang telah berkontribusi besar dalam pencapaian itu adalah KH. Muhammad Amin anak dari pendiri pesantren yaitu Kyai Isa. Namun kekuatan dan stamina KH. Muhammad Amin untuk terus mengembangkan pesantren tidak bisa bertahan lama, maka dari itu beliau meminta bantuan menantunya Kyai Emas, karena hanya Kyai Emas yang mempu menggantikan kepemimpinannya pada waktu itu. Tidak lama kemudian tahun 1949 Kyai Emas wafat karena tertembak oleh tentara atas dasar kesalahpahaman, KH. Muhammad Amin yang mendengar kejadian itu merasa terpukul dan sakit-sakitan, akhirnya tiga bulan setelah itu KH. Muhammad Amin wafat dan tidak ada yang bisa meneruskan lagi kepemimpinan Panguyangan, maka dari itu Pesantren Panguyangan fakum selama bertahun-tahun.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pesantren; Perjuangan; Perkembangan; Ulama; Santri |
Subjects: | Indonesia Islam Islam > Muslims Persons, Imams Islam > Islamic History Islam > Islamic Leaders Culture and Institutions Culture and Institutions > Religious Institution History, Events |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Dwi Hilman Abdul Jabbar |
Date Deposited: | 26 Sep 2021 03:50 |
Last Modified: | 26 Sep 2021 03:50 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/44047 |
Actions (login required)
View Item |