Rusdiana, A. and Nasihudin, Nasihudin (2021) Manajemen Human Capital Tenaga Kependidikan Menuju Perguruan Tinggi Unggul. In: Laporan Penelitian tahun 2021. Cetakan pertama, 1 (1). Pusat Penelitian Dan Penerbitan Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung/west java, pp. 1-230. ISBN 978-623-6070-81-9 (Unpublished)
|
Text
Z-Buku Laporan Penelitian Tahun 2021 Manajemen HC.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Sebuah perguruan tinggi yang unggul dan berkualitas harus terukur sesuai dengan standar akreditasi nasional bahkan internasional. Tanpa terpenuhinya standar minimal tersebut dipastikan suatu perguruan tinggi akan mengalami kerancuan tata kelola (good governance) dalam hal perencanaan, proses pengelolaan hingga evaluasi pada bidang kurikulum, mutu SDM, mutu lulusan, mutu pembelajaran, mutu sarana prasarana, dan sebagainya. Konsekuensinya apabila mutu perguruan tinggi tidak dijamin dan ditingkatkan secara serius dan terus menerus mutlak ditinggalkan oleh stakeholder¬-nya. Sebab kepercayaan masyarakat terhadap mutu akademik perguruan tinggi tersebut perlahan-lahan lenyap, menghilang kemudian ditinggalkan oleh pelanggannya secara total. Akibatnya banyak perguruan tinggi gulung tikar karena tidak mampu memberikan jaminan mutu pendidikan yang sesuai dengan tuntutan global. Selain menyangkut mutu dan pertanggung jawaban publik, kualitas dan mutu perguruan tinggi yang dibuktikan melalui penilaian akreditasi, juga bermanfaat untuk menarik bantuan dana yang bersumber dari sumbangan secara personal ataupun institusional. Krisis manajemen diklaim sebagi penyebab krusial untuk memajukan dan meningkatkan mutu lembaga pendidikan. Mutu lulusan akan meningkatkan daya saing dari lulusan itu pribadi dan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Untuk hal itu Gaol, memberikan framework (kerangka keja) pengembangan “Human Capital (HC), dibangun atas; pengetahuan, (knowledge), keahlian (expertise), kemampuan (ability); dan keterampilan (skill), yang menjadikan manusia atau karyawan sebagai modal atau asset suatu organisasi/perusahaan”. Dengan terpenuhinya empat komponen dalam suatu organisasi, maka seorang karyawan dijadikan sebagai modal keuntungan bagi organisasi/perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pada sebuah perusahaan hanya menganggap seorang karyawan sebagai sumber daya atau human resource (HR). Dengan mengandalkan keahlian, kemampuan dan keterampilan maka seorang karyawan dapat menjalankan sumber daya yang lainnya. Dengan kata lain, sebuah organisasi semua persolan, dapat diselesaikan.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | Adult Education |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Program Studi Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Mr. A. Rusdiana |
Date Deposited: | 25 Oct 2021 00:47 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 00:47 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/45348 |
Actions (login required)
View Item |