Nugraha, Kiki (2021) Jiwa manusia setelah kematian : Analisis perbandingan antara Al-Ghazali dan Mulla Shadra. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (414kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstark.pdf Download (461kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (533kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (749kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (639kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (891kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (538kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (500kB) | Request a copy |
Abstract
Persoalan jiwa manusia setelah kematian merupakan pembicaraan eskatologis. Telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan filosof muslim prihal masalah ini. Ada yang mengatakan bahwa bersifat ruhani, bersifat material, dan ada pula yang mensintesiskan keduanya. Penelitian ini bertujuan mentransformasikan pemikiran al-Ghazali dan Mulla Shadra mengenai keadaan jiwa manusia setelah kematian, baik dalam aspek persamaan maupun perbedaan dengan kekuatan argumentasi masing-masing. Penelitian ini kualitatif, menggunakan metode deskriptif komparatif melalui library research (studi literatur). Temuan yang dapat dikemukakan, pertama, bahwa konsep keabadian jiwa adalah kunci dari al-Ma’ad, maka keduanya bersepakat dalam soal keabadian jiwa. Kedua, makna kebangkitan bagi al-Ghazali adalah perpindahan (intiqal) dari badan duniawi menuju badan eskatologis. Pada titik ini Mulla Shadra bersepakat dengan al-Ghazali, walaupun intiqal yang ia maksud berbeda. Ketiga, mereka menegaskan bahwa kebangkitan akan terjadi pada jiwa dan badannya sekaligus, meski badan yang dimaksud keduanya itu berbeda. Bagi al-Ghazali badan yang kelak akan dibangkitkan bersama jiwa adalah badan yang bersifat material sekaligus eksternal. Sementara Shadra mengatakan bahwa badan tersebut bukanlah material ataupun badan baru yang akan diciptakan oleh Allah, melainkan badan yang tercipta dari hasil proyeksi jiwanya sendiri. Al-Ghazali dan Mulla Shadra sama-sama memiliki keyakinan akhirat yang bersifat ruhaniah-jasmaniah. Walapun badan yang mereka maksud berbeda, keduanya sama-sama berpendapat bahwa jiwa manusia akan dibangkitkan dengan badannya sekaligus.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jiwa; Jiwa manusia; Setelah kematian; |
Subjects: | Humankind Humankind > Soul Origin and Destiny of Individual Souls Other Philosophical Systems and Doctrines Islam Islam > Philosophy and Theory of Islam Islam > Islam and Philosophy Islam Umum Islam Umum > Islam dan Filsafat Aqaid (Aqidah, Akidah) dan Ilmu Kalam > Iman Kepada Hari Kemudian, Akhirat |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | Kiki Nugraha |
Date Deposited: | 03 Nov 2021 03:10 |
Last Modified: | 03 Nov 2021 03:10 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/45896 |
Actions (login required)
View Item |