Implementasi pembinaan terhadap anak binaan dihubungkan dengan undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Bandung

Octavia, Sucy Kusuma Putri (2020) Implementasi pembinaan terhadap anak binaan dihubungkan dengan undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Bandung. Masters thesis, Uin Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (233kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (213kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (203kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (555kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (521kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (558kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (428kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (547kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA : Anak merupakan generasi penerus bangsa, oleh karena itu anak membutuhkan kasih sayang dan perhatian penuh. Anak yang melakukan pelanggaran hukum maka akan dilakukan pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Pokok permasalahan tesis ini adalah mengenai apa saja ragam jenis tindak pidana yang dilakukan oleh anak yang sedang melaksanakan pembinaan di LPKA Klas II Bandung, apa yang menjadi latar belakang atau sebab anak yang berada di LPKA Kelas II Bandung melakukan tindak pidana, dan bagaimana pembinaan di LPKA Kelas II Bandung, juga mengenai kendala dan upaya dalam pembinaan anak binaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji: (1) ragam jenis tindak pidana yang dilakukan oleh anak binaan yang berada di LPKA Klas II Bandung, (2) latar belakang anak binaan melakukan tindak pidana dan (3) menganalisis pembinaan anak binaan juga kendala dan upaya dalam pembinaan di LPKA Klas II Bandung. Metode penelitian ini menggunakan yuridis empiris yaitu dengan cara prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer di lapangan. Penggunaan dari metode yuridis empiris dalam penelitian tesis ini yaitu dari hasil pengumpulan dan penemuan data serta informasi melalui penelitian lapangan. Hasil penelitan menunjukan bahwa ragam jenis tindak pidana yang dilakukan Anak Binaan di LPKA Kelas II Bandung hingga Mei 2019, tindak pidana yang paling banyak adalah tindak pidana pengeroyokan sebanyak 44 Anak Binaan, Asusila 28 Anak Binaan, Pencurian 19 Anak Binaan, Pembunuhan 18 Anak Binaan, Kasus Perlindungan Anak 9 Anak Binaan, Penganiayaan 7 Anak Binaan dan Narkotika 2 Anak Binaan. Latar belakang anak melakukan tindak pidana karena dengan alasan khilaf, emosi yang memuncak, mabuk, karena ajakan teman, emosi, balas dendam, terbawa suasana, terpengaruh lingkungan dan dendam, ekonomi, coba-coba, sakit hati, mabuk, ingin membantu teman dan sengaja mencari kesenangan dengan cara yang salah, penasaran, suka sama suka, pergaulan bebas, coba-coba, terbawa suasana, ingin merasa puas dan rasa ingin memiliki yang tinggi, karena keadaan keluarga yang tidak harmonis, dan juga karena pergaulan yang tidak baik. Mengenai pelaksanaan pembinaan terhadap anak binaan di LPKA Kelas II Bandung telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Akan tetapi efektifitas pembinaan kepada beberapa anak tidak membuat anak lebih baik setelah melakukan pembinaan di LPKA dengan fakta ada dua anak pelaku residivis. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus pihak LPKA Kelas II Bandung karena anak dengan pengulangan tidak pidana membutuhkan perhatian dan pengarahan yang lebih dari anak binaan lainnya yang bukan anak pelaku residivis. Dan dalam pelaksanaan upaya pembinaan terdapat beberapa kendala diantaranya kurangnya tenaga profesional, sarana prasarana dan kurangnya partisipasi dari masyarakat. Untuk mengatasi kendala tersebut pihak LPKA Kelas II Bandung berupaya dengan mengoptimalkan petugas yang ada di LPKA dan mengadakan kerjasama dengan pihak lain seperti LSM (LAHA) dan pihak lainnya dan mengikutsertakan anak binaan dalam kegiatan di luar LPKA Kelas II Bandung. ENGLISH : Children are the next generation of the nation, therefore children need affection and full attention. Children with a lack of gratitude will become children who are a little more distant than children of their own age and therefore children can do unlawful actions. Children who violate the law will provide guidance at the Special Child Development Institute. The main problem of this thesis is about what are the various types of actions carried out by children who are guiding in LPKA Class II Bandung, what is the background or cause of children who are in LPKA Class II Bandung taking precautions, and coaching in Class II LPKA Bandung, also regarding the protection and efforts to foster children. The purpose of this study is to examine: (1) various types of criminal acts carried out by fostered children who are in LPKA Class II Bandung, (2) the background of fostered children commit criminal acts and (3) analyze the development of fostered children as well as constraints and efforts in coaching at LPKA Class II Bandung. This research method uses empirical juridical that is by means of procedures used to solve research problems by examining secondary data first and then proceed with conducting research on primary data in the field. The use of empirical juridical methods in this thesis research is the result of the collection and discovery of data and information through field research. Research results show that the various types of criminal offenses committed by Fostered Children in LPKA Class II Bandung until May 2019, the most criminal offenses are as many as 44 fostered children, Asusila 28 Fostered Children, Theft of 19 Assisted Children, Murder of 18 Assisted Children, Child Protection Cases 9 Fostered Children, Abuse 7 Fostered Children and Narcotics 2 Fostered Children. The background of a child commits a crime because of reasons err, emotion peaks, drunk, because of the invitation of friends, emotions, revenge, carried away, affected by the environment and revenge, economic, trial and error, hurt, drunk, want to help friends and deliberately looking for fun in the wrong way, curious, like and like, promiscuity, trial and error, carried away, want to feel satisfied and a sense of wanting to have a high, because of family conditions that are not harmonious, and also because of bad relationships. Regarding the implementation of fostering of fostered children in LPKA Class II Bandung in accordance with Law Number 11 of 2012 concerning the Criminal Justice System for Children. However, the effectiveness of coaching to several children does not make children better after conducting coaching in LPKA with the fact that there are two children who are recidivists. This needs special attention from LPKA Class II Bandung because children with non-criminal repetition need more attention and direction than other fostered children who are not children of recidivists. And in the implementation of coaching efforts there are several obstacles including a lack of professional staff, infrastructure and a lack of community participation. To overcome these obstacles, the LPKA Class II Bandung seeks to optimize the officers in LPKA and collaborates with other parties such as NGOs (LAHA) and other parties and includes the target children in activities outside LPKA Class II Bandung.

Actions (login required)

View Item