Tinjauan siyasah dusturiyah terhadap suksesi kepemimpinan kesultanan kasepuhan Cirebon

Aripin, Mohamad Nurul (2021) Tinjauan siyasah dusturiyah terhadap suksesi kepemimpinan kesultanan kasepuhan Cirebon. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (245kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (302kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (203kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (678kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (703kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (590kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (424kB) | Request a copy

Abstract

Sebelum lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Indonesia merupakan sebuah wilayah yang dikuasai oleh banyak kerajaan dan kesultanan. Pasca kemerdekaan kerajaan dan kesultanan yang sebelumnya berkuasa akhirnya sepakat untuk menyerahkan kekuasaannya dan melebur dalam tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meski begitu negara tetap mempertahankan sistem adat dan budaya dari masing-masing kerajaan atau kesultanan, dalam pengelolaanya termasuk dalam suksesi kesultanannya. Salah satu kesultanan yang masih eksis adalah Kesultanan Kasepuhan Cirebon, hal tersebut karena terus terjadinya regenerasi kesultanan dalam kesultanan. Namun dalam prosesnya suksesi kesultanannya, sering terjadi konflik dan klaim siapa yang paling berhak meneruskan tahta kerajaan, akan tetapi proses suksesi kesultanannya sebenarnya sudah diatur dalam adat dan tradisi kesultanan yang bercorak Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kedudukan Kesultanan Kasepuhan Cirebon dalam Ketatanegaraan Indonesia, kemudian adat yang berlaku dalam suksesi kesultanan di Kesultanan Kasepuhan Cirebon Serta bagaimana proses Suksesi Kesultanan Kasepuhan Cirebon yang bercorak Islam jika ditinjau dalam fiqih Siyasah Dusturiyah. Dalam melakukan penelitian ini, ada beberapa teori yang digunakan, yaitu teori negara hukum dalam siyasah dusturiyah kemudian Imamah dan Khilafah yang sangat berkaitan dengan kesultanan dan politik islam. Selain itu ada teorinya Imam Al-Mawardi tentang konsep Ahlul Halli Wal ‘Aqd yang membahas secara rinci bagaimana proses suksesi kesultanan dalam islam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yakni dengan menggunakan pendekatan empiris, sosiologis, dan antropologis. Pengambilan data dilakukan melalui studi kasus dan kepustakaan dalam rangka memperoleh data sekunder, baik yang berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun bahan hukum tertier. Adapun teknis analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kedudukan Kesultanan Kasepuhan dalam ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai lembaga adat secara struktural dan kawasannya merupakan cagar budaya. Kemudian menurut aturan adat yang berlaku atau yang disebut Pepakem syarat untuk menjadi sultan adalah Islam, Laki-Laki, memiliki kecakapan dan tidak cacat jasmani dan rohani dan ada dua mekanisme yang dipakai dalam suksesi kesultanannya yaitu melalui wasiat dan kesepakatan keluarga. Jika ditinjau dari konsep siyasah dusturiyah mekanisme suksesi kepemimpinan di Kesultanan Kasepuhan Cirebon secara informal konsep ahl al halli wal ‘aqd dan wasiat dipakai dalam mekanisme pemilihan sultan.

Actions (login required)

View Item