Problematika pendirian Gereja Pentakosta: Studi kasus Gereja GPDI di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Pebrianti, Mila Karmila (2021) Problematika pendirian Gereja Pentakosta: Studi kasus Gereja GPDI di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (135kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (99kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (249kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (867kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (719kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (473kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (766kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (411kB) | Request a copy

Abstract

Problematika pendirian rumah ibadat merupakan permasalahan dalam ranah kerukunan umat beragama, seharusnya pendirian rumah ibadat itu tidak mengalami permasalahan namun pada kenyataannya pendirian rumah ibadat menimbulkan permaslahan. Seperti yang terjadi pada pendirian rumah ibadat GPDI Mekargalih. Penelitian ini menganalisis beberapa permasalahan yang terjadi di lapangan diantaranya yaitu : perizinan, tindakan masyarakat setempat terhadap pendirian rumah ibadat dan penggunaan fasilitas umum yang digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan peribadatan. Teori yang digunakan yaitu teori problematika pendirian rumah ibadat dari Ahmad Suaedy dengan pendekatan sosiologi agama. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif karena menganalisis persepsi dan proses pendirian rumah ibadat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik observasi, wawancara langsung dan studi pustaka. Hasil temuan yaitu adanya kesesuaian diantara teori yang dipakai dengan realita yang ada. Terutama dalam hal perizinan, tindakan emosional yang terjadi dari sebagian warga dan adanya perubahan fungsi penggunaan fasilitas umum menjadi rumah ibadat dalam proses pendirian rumah ibadat. Karena penelitian ini masih terbatas pada problematika maka diharapkan pada peneliti lainnya lebih dalam lagi membahas seputar solusi penyelesaian permasalahan dalam pendirian rumah ibadat.

Actions (login required)

View Item