Rekonstruksi Astrolabe: Shafïhah & Syabakah

Nasrullah, Zaid (2018) Rekonstruksi Astrolabe: Shafïhah & Syabakah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (23kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (163kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DaftarIsi.pdf Download (169kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB1.pdf Download (179kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB3.pdf Restricted to Registered users only Download (710kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_BAB5.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9_BAB6.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10_DaftarPustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (173kB) | Request a copy

Abstract

Astrolabe adalah sebuah perangkat komputasi analog astronomi dan biasanya digunakan sebagai instrumen multifungsi untuk navigasi, simulasi, memprediksi, mengukur, menghitung, dan mengetahui posisi maupun dinamika benda langit dengan lebih mudah dan teliti. Secara umum, astrolabe ini digunakan untuk menunjukkan waktu baik siang maupun malam berdasarkan posisi benda langit itu sendiri baik Matahari dan bintang. Astrolabe ini terdiri dari beberapa lempengan (piringan) logam 360o dengan skala derajat tertentu mencakup garis-garis langit dalam bidang dua dimensi menggunakan proyeksi stereografi yang menggambarkan posisi benda langit pada bola langit dalam tiga dimensi sehingga banyak bagian lempengan diberi nama tersendiri seperti: Umm al-Usthurläb: alHalqah atau al-Uläqah, al-‘Urwah, alKursy, al-Umm ashShafïhah; ashShafïhah atau ashShafäih; al-Ankabut (asySyabakah); al-Idhädah atau alMistharah: asySyadliyyah dan alHadaf; alMihwar; alFars atau alHishän. Pada Skripsi ini dibatasi hanya piringan asySyabakah (Rete) atau jaring yang mencakup lingkaran zodiak, skala kalender Matahari, kurva equation of time, waktu-waktu salat, rasi bintang, titik bintang terang; dan lempengan yang disebut ashShafïhah (Plate) atau dalam bentuk jamak ashShafäih, yang terdiri dari lingkaran ekuator, almukantar (untuk ketinggian atau altitude), garis horizon, twilight, titik zenith, koordinat, sumbu kutub dll yang disesuaikan dengan tempat pengamat berada. Pengujian dilakukan pada koordinat lintang dan bujur masing-masing 6°55ʹ23,16ʺ LS dan 107°36ʹ1,47ʺ BT komplek Pesantren Persatuan Islam 1 Kota Bandung pada waktu-waktu salat, arah kiblat, serta benda langit seperti bintang Sirius di konstelasi Canis Mayor dan bintang Antares di rasi Scorpius yang sudah ditentukan ketinggiannya masing-masing 10° dan 40° hari Jum’at, 21 Desember 2018 TU pukul 19:08:45 WIB dan Kamis, 21 Juni 2018 TU bertepatan pukul 19:07:34 WIB untuk mempermudah pengukuran. Hasil simulasi astrolabe dikomparasi dengan data yang diperoleh Almanak Islam untuk waktu-waktu salat yang menunjukkan adanya sedikit perbedaan disebabkan oleh skala terkecil atau ketelitian pada astrolabe sampai satuan menit waktu dan derajat karena dipengaruhi oleh diameter astrolabe yang dibuat pada Umm al-Usthurläb sebesar 15,5 cm dan untuk posisi benda langit termasuk menentukan arah kiblat menggunakan software Stellarium 0.19.2. Astrolabe ini bisa diimplementasikan pada bahan akrilik, kayu, maupun logam dan bahkan bisa dikembangkan lebih jauh dengan mengkombinasikan fungsi analog dan komputasi aplikasi smartphone berbasis android yang pada akhirnya mendapatkan high accuracy sebagai kebutuhan dalam membuktikan data empiris berdasarkan fakta di lapangan.

Actions (login required)

View Item