Milania, Syifa Rahmawati (2022) Faktor penyebab perubahan simbol pada tradisi ritual Hari Nelayan : Studi deskriptif di kelurahan Pelabuhanratu kecamatan Pelabuhanratu kabupaten Sukabumi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (162kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (146kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (205kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (311kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (840kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (144kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB) | Request a copy |
Abstract
Tradisi ritual labuh saji merupakan salah satu tradisi yang ada pada masyarakat pesisir pantai, salah satunya di kelurahan Pelabuhanratu kabupaten Sukabumi yang sering disebut juga dengan nama hari nelayan. Pada tradisi ritual hari nelayan ini memiliki simbol sebagai inti dari acara hari nelayan tersebut yaitu dengan melakukan pelarungan kepala kerbau ke lautan lepas. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu terlebih lagi masyarakat telah memahami betapa pentingnya pendidikan sehingga hal itu dapat memperdalam pemahaman keagamaan mereka yang mengakibatkan simbolis inti dari acara upacara hari nelayan tersebut mengalami beberapa kali perubahan diantaranya diubah menjadi melepas anak tukik atau benur dan pada akhirnya menjadi tabur bunga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai prosesi dan makna dari tradisi ritual hari nelayan, faktor penyebab perubahan simbol serta pandngan masyarakat Pelabuhanratu mengenai adanya perubahn simbol pada tradisi ritual hari nelayan di Pelabuhanratu. Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah simbolisme yang dikemukakan oleh Mircea Eliade dengan metode deskriptif dan pendekatan Antropologis. Kemudian dikaitkan dengan teori dari Bronislaw Malinowski mengenai fungsionalisme untuk menelaah makna yang terkandung dari upacara hari nelayan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan termasuk ke dalam analisis data interpretatif yang dikaitkan dengan prosesi dan makna yang terdapat pada tradisi ritual hari nelayan serta faktor penyebab perubahan simbol dan pandangan masyarakat pada tradisi ritual hari nelayan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada salah satu acara yang menjadi inti dari prosesi hari nelayan di Pelabuhanratu ini telah mengalami beberapa kali perubahan objek yang dipakai yang bermula dari kepala kijang, kepala kerbau, melepas anak tukik dan pada akhirnya saat ini tabur bunga di tengah laut yang dijadikan objek dalam acara inti. Tradisi hari nelayan ini memiliki makna yaitu sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta, untuk menumbuhkan rasa solidaritas, menjaga kelestariannya serta berharap terdapat adanya harapan positif yang dapat memberikan perkembangan kepada kesejahteraan kehidupan masyarakat. Faktor yang menyebabkan berubahnya objek yang dipakai pada tradisi ini yaitu adanya kebijakan dari pemerintah dan undang-undang tentang hewan yang dilindungi, perubahan mengenai objek yang dipakainya ini menimbulkan berbagai pandangan dari masyarakat mulai dari sisi positif ataupun negatif.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Simbol; Hari Nelayan; Tradisi Ritual |
Subjects: | Islam > Rites, Prayer |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Syifa Rahmawati |
Date Deposited: | 23 Mar 2022 07:41 |
Last Modified: | 23 Mar 2022 07:41 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/49811 |
Actions (login required)
View Item |