Konsep Khilafah Islamiyyah dalam tafsir klasik dan kontemporer

Supriadi, Bambang (2021) Konsep Khilafah Islamiyyah dalam tafsir klasik dan kontemporer. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (158kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (291kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (98kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (460kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (755kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (499kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB) | Request a copy

Abstract

Kajian tentang Khila>fah Isla>miyyah selalu menarik untuk didiskusikan hingga saat ini. Baik ditinjau dari perspektif sejarah, politik Islam bahkan tafsir al-Qur’an. Al-Qur’an s}a>hi>h li kulli zama>n wa maka>n tentu memberikan isyarat-isyarat tentang pemerintahan Islam (Khila>fah Isla>miyyah). Hal ini diperjelas dengan dilakukannya pembacaan teks al-Qur’an oleh para mufasir, sehingga dalam penelitian ini ingin membuktikkan apakah ada konsep Khila>fah Isla>miyyah atau sebaliknya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu data yang terdiri dari tindakan, kata-kata, atau data yang tertulis seperti dokumen dan lain-lain yang revelan dengan pokok permasalahan yang dibahas. Adapun pengumpulan sumber pada penelitian ini dilakukan dengan cara studi dokumen atau studi kepustakaan (Library Research/Book Survey). Dalam teknik ini terdapat tiga tahapan yang mesti dilakukan. Pertama, menginventarisasi ayat-ayat tentang Khila>fah Isla>miyyah. Kedua, membaca, menelusuri, dan menghimpun penafsiran para mufasir klasik dan kontemporer. Ketiga, mendeksripsikan dan menganalisis konsep Khila>fah Isla>miyyah tersebut, sehingga dapat diperoleh temuan atau hasil penelitian yang komprehensif dan holistik. Hasil penelitian ini penulis sederhanakan menjadi beberapa sub tema pembahasan, yaitu: 1) Tidak Ada Ayat Khila>fah Isla>miyyah dalam Al-Qur’an. Dari 127 kali penyebutan kata خ-ل-ف dalam al-Qur’an, tidak pernah disebutkan sekalipun derivasi kata khilafah. Al-Qur’an hanya menyebut kata khalîfah, khulafâ, al-Khalâif, Istakhlafa, dan sebagainya. 2) Khila>fah Isla>miyyah dalam Tafsir Klasik dan Kontemporer. Khila>fah Isla>miyyah tidak disebutkan secara spesifik di dalam ayat al-Qur’an maupun tafsir klasik dan kontemporer. Bagaimana sistem, prosedur, dan praktiknya. Sehingga umat Islam mempunyai kebebasan untuk menentukan sistem pemerintahnnya, entah itu kerajaan, republik, dan sebagainya. Namun harus tetapberpegang pada prinsip persamaan (al-musha>warah), prinisp keadilan (al-‘ad}l), prinsip musyawarah atau demokrasi (al-shu>ra>). 3) Tidak Ada Kewajiban Menegakkan Khila>fah Isla>miyyah. Secara umum para mufasir mu’tabar sepakat bahwa tidak ada satu ayatpun yang mewajibkan umat Islam untuk menegakkan Khila>fah Isla>miyyah. Secara umum ayat-ayat khilafah dalam al-Qur’an menjelaskan tentang pengangkatan Nabi Adam As beserta keturunannya sebagai pemimpin di muka bumi, bukan kewajiban mendirikan sistem khila>fah Isla>miyyah. 4) Makna Khali>fah dalam Tafsir Klasik dan Kontemporer. Kata khali>fah sering diartikan sebagai pengganti, karena orang yang menggantikan datang sesudah orang yang digantikan dan ia menempati tempat dan kedudukan orang tersebut. Makna Khali>fah dalam al-Qur’an mempunyai arti pemimpin yang berasal dari para Nabi dan Rasul, maupun pemimpin yang berasal dari manusia biasa untuk mengurusi masyarakat dan wilayah (alam) sekitar.

Actions (login required)

View Item