Suryadi, U (2022) Sanksi bagi pelaku penyalahgunaan harta benda wakaf menurut Undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf dan Qanun Aceh nomor 10 tahun 2018 tentang Baitul Mal. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (63kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (324kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (71kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab 1.pdf Download (642kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only until 23 May 2022. Download (886kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only until 23 May 2022. Download (663kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only until 23 May 2022. Download (268kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only until 23 May 2022. Download (423kB) | Request a copy |
Abstract
Infaq jariyah merupakan perbuatan yang pahalanya tidak akan putus setelah kematian, infaq jariyah bisa diaplikasikan dengan banyak hal, salah satunya dalam bentuk wakaf. Pengelolaan harta benda wakaf harus dimaksimalkan sebagai sarana kebermanfaatan untuk kualitas hidup masyarakat. Namun keberadaan harta wakaf di Indonesia masih dikelola secara konvesional sehingga sangat rentan terjadi penyalahgunaan harta benda wakaf. Penyalahgunaan merupakan perbuatan melawan hukum dilakukan seseorang ataupun kelompok yang melakukan penyahgunaan terhadap harta benda wakaf akan mendapatkan sanksi sebagai pertanggungjawaban. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sanksi bagi pelaku penyalahgunaan harta benda wakaf menurut Undang-Undang Nomor. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan Qanun Aceh Nomor. 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal. Tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis ini ialah untuk : (1) Mengetahui ketentuan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf menurut UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan Qanun Aceh No. 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal. (2) Mengetahui bentuk-bentuk penyalahgunaan harta benda wakaf menurut UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan Qanun Aceh No. 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal. (3) Mengetahui sanksi bagi pelaku penyalahgunaan harta benda wakaf UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan Qanun Aceh No. 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal. Pijakan dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mashlahah. Sebagai metode ijtihad dalam ushul fiqih, mashlahah adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan perbuatan yang mendorong kepada kebaikan manusia serta menghindarkan seperti menolak kemudaratan atau kerusakan. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah library research (studi pustaka), pendekatan dalam peneliatan ini ialah menggunakan Yuridis Normative. Kegiatan penelitian ini menggunakan UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan Qanun Aceh No. 10 Tahun 2018 tentang baitul Mal sebagai sumber primer dan buku-buku, jurnal, serta skripsi sebagai data skunder. Hasil dalam penelitian ini adalah (1) Nadzir berperan penting serta bertanggungjawab dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf sebagaimana dalam Pasal 42 UU tentang Wakaf maupun dalam Qanun Aceh tentang Baitul Mal Pasal 130. (2) Bentuk-bentuk penyalahgunaan harta benda wakaf, yaitu setiap orang yang dengan sengaja pengalihan hak wakaf dan penyelewengan pengelolaan wakaf. (3) Pelaku penyalahgunaan harta benda wakaf dalam UU Wakaf mendapatkan sanksi pidana penjara dan atau denda, dan sanksi administrasi, sedangkan dalam Qanun aceh tentang Baitul Mal sanksi terhadap pelaku berupa cambuk, penjara, dan denda.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penyalahgunaan; Wakaf; Qanun Aceh |
Subjects: | Law > Comparative Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | U Suryadi |
Date Deposited: | 23 May 2022 07:07 |
Last Modified: | 23 May 2022 07:07 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/51388 |
Actions (login required)
View Item |