Pengenaan tarif final terhadap wajib pajak dihubungkan dengan hak wajib pajak untuk mengajukan keberatan dalam sistem hukum perpajakan di Indonesia.

Mubarok, Jamil (2021) Pengenaan tarif final terhadap wajib pajak dihubungkan dengan hak wajib pajak untuk mengajukan keberatan dalam sistem hukum perpajakan di Indonesia. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (103kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (192kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (426kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (650kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (249kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (590kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (102kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (242kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA : Tarif final secara teknis adalah besaran tarif dikalikan dengan penghasilan bruto yang diperoleh oleh Wajib pajak selama satu tahun berjalan. Tarif final dalam pungutan pajak berperan sebagai penerimaan negara yang harus diamankan (final) oleh Pemerintah dan tidak boleh dikurangi dengan alasan biaya pada saat pembanyaran atau pada saat mutasi kas/cash basis. Besarnya tarif final sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah atau keputusan Menteri. Namun, Pembebanan tarif final terhadap Wajib pajak bukan hanya hak Wajib pajak untuk melakukan keberatan dan banding serta Peninjauan Kembali (PK) menjadi hilang, yang lainnya antara lain dapat menimbulkan erosi penerimaan Wajib pajak. Adapun tujuan dari penelitian ini guna membuktikkan konsep kedudukan pengenaan tarif pajak yang bersifat final, bila dihadapkan dengan asas keadilan berupa hak untuk mengajukan keberatan dan banding bagi Wajib pajak dalam system hukum perpajakan. Dan untuk mengetahui akibat hukum yang ditimbulkan atas pengenaan pajak tarif final terhadap jenis-jenis objek pajak sebagai penerimaan Wajib pajak. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode yuridis normatif, metode tersebut merupakan sebuah teknik perolehan atas data-data berupa data primer, sekunder, dan tresier. Teknik pengumpulan dapat dilakukan dengan berbagai macam setting, sumber dan cara yang dilakukan dengan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil yang diperoleh ialah konsep penerapan tarif final yang menjadi suatu batasan pengajuan hak keberatan, banding dan PK bagi Wajib Pajak yang merasa keberatan. Dimana, yang dimaksud dengan keberatan dalam hal mengajukan hak keberatan banding dan PK tidak bisa ditujukan pada besaran tarif finalnya, melainkan hanya bisa ditujukan pada proses ketentuan dalam perhitungan yang menetukan penghasilannya. Dengan demikian hak apabila upaya pengajuan keberatan untuk mengurangi tarif final itu dihubungkan dengan prinsip keadilan maka tindakan upaya tersebut menurut penulis termasuk kedalam hak Wajib Pajak, dimana suatu hak ialah nilai yang harus didapatkan pada keadilan, akan tetapi hak tersebut dibatasi dengan ketentuan aturan yang berlaku. Selanjutnya, mengenai akibat hukum yang ditimbulkan dari penerapan tarif final yang telah diatur dan ditentukan oleh UU, PP, dan peraturan lainnya terhadap setiap objek pajak berbeda ialah suatu akibat hukum yang sesuai dengan ketentuan pada Pasal 23 ayat (2) UUD 1945 ialah guna menjunjung tinggi hak rakyat yang menentukan nasibnya sendiri, maka segala suatu tindakan yang menempatkan beban kepada rakyat, seperti pajak, harus ditetapkan berdasarkan dengan undang-undang yaitu dengan adanya persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan demikian ketetapan tarif final yang berbeda-beda tersebut bertujuan untuk menegakan prinsip keadilan bagi masyarakat Indonesia khususnya subjek individu ataupun badan yang berstatus sebagai Wajib Pajak ENGLISH : Technically, the final rate is the rate multiplied by the gross income earned by the taxpayer during the current year. The final tariff in tax collection acts as state revenue which must be secured (final) by the Government and may not be reduced for reasons of cost at the time of payment or at the time of cash transfer/cash basis. The amount of the final tariff has been regulated in a Government Regulation or Ministerial Decree. However, the imposition of final tariffs on taxpayers is not only the right of taxpayers to object and appeal and review (PK) is lost, others can cause erosion of taxpayer revenues. The purpose of this study is to prove the concept of the position of imposition of final tax rates, when faced with the principle of justice in the form of the right to file objections and appeals for taxpayers in the tax law system. And to find out the legal consequences arising from the imposition of final tax rates on the types of tax objects as taxpayer revenue. The research approach used in this study is by using a normative juridical method, this method is a technique for obtaining data in the form of primary, secondary, and treasury data. The collection technique can be done in various settings, sources and methods which are carried out by interviews and documentation studies. The result obtained is the concept of applying the final tariff which becomes a limitation for filing objections, appeals and PKs for taxpayers who feel objected. Where, what is meant by objection in the case of filing an appeal and PK cannot be directed at the final tariff rate, but can only be addressed to the process of provisions in the calculation that determines the income. Thus the right if the effort to file an objection to reduce the final rate is related to the principle of justice, then the action according to the author is included in the rights of the taxpayer, where a right is a value that must be obtained in justice, but the right is limited by the provisions of the applicable rules. Furthermore, regarding the legal consequences arising from the application of the final tariff that has been regulated and determined by the Law, PP, and other regulations for each different tax object, a legal consequence in accordance with the provisions in Article 23 paragraph (2) of the 1945 Constitution is to uphold the people's right to determine their own destiny, then any action that places a burden on the people, such as taxes, must be determined by law, namely with the approval of the House of Representatives. Thus, the determination of the different final rates aims to uphold the principle of justice for the Indonesian people, especially individual subjects or entities with the status of taxpayers. ARAB : من الناحية الفنية ، فإن المعدل النهائي هو المعدل مضروبًا في إجمالي الدخل الذي يكسبه دافع الضرائب خلال العام الحالي. تعمل التعريفة النهائية في تحصيل الضرائب كإيرادات للدولة يجب تأمينها (نهائيًا) من قبل الحكومة ولا يجوز تخفيضها لأسباب تتعلق بالتكلفة في وقت الدفع أو في وقت التحويل النقدي / الأساس النقدي. تم تنظيم مبلغ التعرفة النهائية في لائحة حكومية أو قرار وزاري. ومع ذلك ، فإن فرض التعريفات النهائية على دافعي الضرائب ليس فقط حق دافعي الضرائب في الاعتراض والاستئناف والمراجعة (PK) ضائعًا ، بل يمكن أن يتسبب الآخرون في تآكل إيرادات دافعي الضرائب. الغرض من هذه الدراسة هو إثبات مفهوم موقف فرض معدلات الضريبة النهائية ، عند مواجهة مبدأ العدالة في شكل حق تقديم اعتراضات واستئناف لدافعي الضرائب في نظام قانون الضرائب. ومعرفة التبعات القانونية الناشئة عن فرض معدلات الضريبة النهائية على أنواع الأشياء الضريبية كإيرادات دافعي الضرائب. إن منهج البحث المستخدم في هذه الدراسة هو باستخدام منهج قانوني معياري ، وهذه الطريقة هي تقنية للحصول على البيانات في شكل بيانات أولية ، وثانوية ، وبيانات خزينة. يمكن إجراء تقنية الجمع في بيئات ومصادر وطرق مختلفة يتم إجراؤها من خلال المقابلات ودراسات التوثيق. والنتيجة التي تم الحصول عليها هي مفهوم تطبيق التعريفة النهائية التي تصبح قيدًا على تقديم الاعتراضات والاستئنافات والطلبات الشخصية لدافعي الضرائب الذين يشعرون بالاعتراض. حيث ، ما هو المقصود بالاعتراض في حالة تقديم استئناف و PK لا يمكن توجيهه إلى معدل التعريفة النهائية ، ولكن يمكن تناوله فقط في عملية الأحكام في الحساب الذي يحدد الدخل. وبالتالي ، إذا كان الجهد المبذول لتقديم اعتراض لتخفيض المعدل النهائي مرتبطًا بمبدأ العدالة ، فإن الإجراء وفقًا للمؤلف يتم تضمينه في حقوق دافع الضرائب ، حيث يكون الحق قيمة يجب الحصول عليها في العدالة ، ولكن الحق مقيد بأحكام القواعد المعمول بها. علاوة على ذلك ، فيما يتعلق بالعواقب القانونية الناشئة عن تطبيق التعريفة النهائية التي تم تنظيمها وتحديدها بموجب القانون ، PP ، واللوائح الأخرى لكل كائن ضريبي مختلف ، نتيجة قانونية وفقًا لأحكام المادة 23 الفقرة (2) من دستور عام 1945 هو دعم حق الشعب في تقرير مصيره ، ومن ثم فإن أي إجراء يلقي عبئًا على الناس ، مثل الضرائب ، يجب أن يحدده القانون ، وبالتحديد بموافقة مجلس النواب. وبالتالي ، فإن تحديد المعدلات النهائية المختلفة يهدف إلى دعم مبدأ العدالة للشعب الإندونيسي ، وخاصة الأفراد أو الكيانات الذين يتمتعون بوضع دافعي الضرائب.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Pajak; Hukum; Indonesia
Subjects: Constitutional and Administrative Law
Criminal Law > Criminal Procedure of Indonesia
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Risal Qori Amarullah
Date Deposited: 09 Jun 2022 07:55
Last Modified: 09 Jun 2022 07:55
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/51814

Actions (login required)

View Item View Item