سري, إينو نورليلا (2015) الإشاريات في رواية قاتل همزة لنجيب الكيلاني (دراسة تداولية). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (195kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (432kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (301kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (582kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) |
Abstract
Novel Qātil Hamzah karya Najib al-Kylani yang di dalamnya mengisahkan perjuangan seorang budak yang ingin mendapatkan kemerdekaan. Cerita ini dikutip dari kisah nyata yaitu waktu terbunuhnya Hamzah seorang singa padang pasir yang dibunuh oleh seorang budak dengan tombak secara diam-diam. Dalam novel tersebut banyak sekali perubahan-perubahan yang menimbulkan rujukan yang berpindah-pindah dan berganti-ganti. Dalam kajian pragmatik terdapat petunjuk yang berubah- ubah yang mana disebut deiksis. Maka peneliti menggunakan kajian pragmatik pendekatan Deiksis dalam novel Qātil Hamzah karya Najib al-Kylani. Penelitian yang dilaksanakan kesatu untuk mengetahui Deiksis yang terdapat dalam novel Qātil Hamzah karya Najib al-Kylani kedua untuk mengetahui maksud deiksis dalam novel Qātil Hamzah karya Najib al-Kylani Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analitis, dalam menentukan sampel penulis menggunakan sampel purposive sampling. Adapun hasil analisis, peneliti menemukan kata-kata deiksis yang terdiri dari 313 kali kemunculan yang di dalamnya terdapat kata-kata deiksis eksoforis dan endoforis, tetapi peneliti tidak menganalisis semua deiksis yang terdapat pada novel, peneliti hanya mengambil 10% dari 310 deiksis, diantaranya : deiksis persona 23, deiksis waktu 5 dan deiksis tempat 5. Dalam semua kutipan deiksis persona di atas maka peneliti bisa menyimpulkan bahwa deiksis adalah petunjuk yang berubah-rubah seperti halnya kutipan-kutipan di atas Jabir memanggil Wahsyi dengan sebutan yang berbeda-beda dari mulai أيها المجنون., ايها الحقير, أيها الآبق, أيها الملعون sampai akhirnya Jabir memanggil Wahsyi dengan sebutan أخي. Begitupun Wahsyi kepada Ablah, Ablah kepada Wahsyi dan Wahsyi kepada Nabi. Dan maksud deiksis yang terdapat di dalam novel Qātil Hamzah karya Najib al-Kylani tergantung konteks, diantaranya adalah : “Memastikan, Pengakuan, Melampiaskan Kekesal dan kemarahan, Merendahkan ,Menyapa, Bersaksi, Mengejek/ menghina, Menyanjung, Mengabarkan, Menghormati, Kesetaraan, Simpati’ Selain itu peneliti mendapatkan sesuatu yang baru yaitu waktu yang menunjukan persona contohnya seperti الشتاء konteks di situ adalah anggapan seorang budak terhadap majikannya, yaitu anggapan Wahsyi terhadap Jabir bahwa majikannya itu lebih buruk dari masa paceklik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Arabic |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Bahasa dan Sastra Arab |
Depositing User: | Rasyida Rofiatun Nisa |
Date Deposited: | 05 Feb 2018 09:10 |
Last Modified: | 05 Feb 2018 09:10 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/5513 |
Actions (login required)
View Item |