Studi penafsiran ayat-ayat perundungan di dalam tafsir AL-Qur’anul ’Adzhim karya Ibnu Katsir

Wahyudi, Wahyudi (2022) Studi penafsiran ayat-ayat perundungan di dalam tafsir AL-Qur’anul ’Adzhim karya Ibnu Katsir. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (271kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (282kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (209kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (851kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA : Tesis ini berjudul Penafsiran Ayat-ayat Perundungan di Dalam Al-Qur’an menurut Penafsiran Ibnu Katsir. Berdasarkan data yang ada, jumlah kasus perundungan yang terjadi di Indonesia cukup tinggi. Kasus perundungan yang terjadi berupa tindakan mengolok-olok, mengganggu dan menyakiti, memanggil dengan panggilan yang buruk. Perundungan merupakan tindakan penekanan dari sekelompok orang yang lebih kuat, lebih senior, lebih besar, lebih banyak terhadap seseorang atau beberapa orang yang lemah, lebih junior dan lebih kecil. Bentuk-bentuk perundungan antara lain adalah perundungan fisik, perundungan verbal dan perundungan psikis. Islam melarang segala bentuk tindakan perundungan, karena perundungan merupakan perbuatan tercela yang menyebabkan kemudharatan dan berdampak negatif bagi orang yang mengerjakannya dan merugikan orang lain. Salah satu ayat yang membahas tentang larangan perundungan terdapat di dalam QS al-Hujurat ayat 11. Tafsir al-Qur’an al-Adzim atau yang disebut Tafsir Ibnu Katsir menjadi salah salah kitab yang banyak dijadikan rujukan dalam tafsir Al-Qur’an. Sebab tafsir ini memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kitab tafsir lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran ayat-ayat tentang larangan perundungan di dalam Al-Qur’an, mengetahui bentuk-bentuk perundungan dan mengetahui solusi tindakan perundungan di dalam Al-Qur’an menurut penafsiran Ibnu Katsir. Data dari penelitian ini bersifat library research, yaitu menguraikan data secara mendalam tentang penafsiran ayat-ayat perundungan di dalam Al-Qur’an menurut Ibnu Katsir dengan menggunakan berbagai dokumen dengan pendekatan kualittif. Adapun sumber data yang digunakan adalah sumber data primer, yaitu ayat-ayat tentang perundungan di dalam Al-Qur’an dan tafsir Al-Qur’anul Adzim karya Ibnu Katsir dengan sumber data sekunder berupa buku, artikel, dan jurnal tentang perundungan. Kemudian data akan dianalisis melalui tiga elemen data, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa Ibnu Katsir menafsirkan tindakan perundungan di dalam Al-Qur’an adalah tindakan mengejek dan mengolok-olok, menyebarkan rumor, menyakiti dan mengganggu, postur/gerakan tubuh yang kurang menyenangkan. Bentuk-bentuk perundungan menurut penafsiran Ibnu Katsir meliputi verbal, fisik, hubungan sosial. Sedangkan solusi bagi pelaku dan korban perundungan menurut Ibnu Katsir adalah dengan bertaubat dan meminta maaf terhadap korban. Bagi korban perundungan sendiri agar memaafkan, bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT. ENGLISH : This thesis is entitled Interpretation of Abusive Verses in the Qur'an according to Ibn Kathir's Interpretation. Based on available data, the number of bullying cases in Indonesia is quite high. Cases of bullying that occur in the form of making fun, disturbing and hurting, calling with bad calls. Bullying is an act of suppression from a group of people who are stronger, more senior, bigger, more against someone or several people who are weaker, younger and smaller. The forms of bullying include physical bullying, verbal bullying and psychological bullying. Islam prohibits all forms of bullying, because bullying is a disgraceful act that causes harm and has a negative impact on people who do it and harm others. One of the verses that discusses the prohibition of bullying is contained in QS al-Hujurat verse 11. Tafsir al-Qur'an al-Adzim or what is called Tafsir Ibn Kathir is one of the books that are widely used as references in the interpretation of the Qur'an. This is because this commentary has special features compared to other commentaries. The purpose of this study was to find out the interpretation of the verses about the prohibition of bullying in the Qur'an, to find out the forms of bullying and to find out the solution to bullying in the Qur'an according to Ibn Kathir's interpretation. The data from this study is library research, which describes in-depth data about the interpretation of bullying verses in the Qur'an according to Ibnu Katsir by using various documents with a qualitative approach. The data sources used are primary data sources, namely verses about bullying in the Qur'an and Ibn Kathir's interpretation of the Qur'anul Adzim with secondary data sources in the form of books, articles, and journals about bullying. Then the data will be analyzed through three data elements, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. From the results of data analysis, it was found that Ibn Kathir interpreted the acts of bullying in the Qur'an as mocking and making fun of, spreading rumors, hurting and disturbing, unpleasant postures/body movements. The forms of bullying according to Ibn Kathir's interpretation include verbal, physical, and social relations. Meanwhile, the solution for perpetrators and victims of bullying, according to Ibn Kathir, is to repent and apologize to the victim. For victims of bullying themselves, please forgive, be patient and put your trust in Allah SWT.

Actions (login required)

View Item