Septiawati, Renita (2022) Separatisme : Mengungkap Gerakan Aceh Merdeka serta dampak daerah Operasi Militer di Aceh tahun 1976-2005. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (20kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (383kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab 1.pdf Download (735kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (661kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (488kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (387kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (247kB) | Request a copy |
Abstract
GAM dideklarasikan oleh Hasan Tiro pada tanggal 4 Desember 1976. Konflik antara GAM dan pemerintah pusat berlangsung cukup lama. Dalam hal ini, pemerintah pusat sedang mencari berbagai cara untuk menyelesaikan konflik tersebut, baik dengan cara militer maupun melalui negosiasi dan diplomasi. Dalam perkembangannya, terutama dari tahun 1970-an sampai 1990-an, wilayah Aceh terus mengalami gejolak dengan berbagai permasalahan yang dihadapinya. Peliknya konflik di Aceh dipicu oleh kombinasi unsur ekonomi, politik, sosial, dan agama. Tahun 1989, gangguan keamanan di Aceh semakin memperihatinkan dengan semakin meningkatnya kekuatan serta aksi GAM. Aceh kemudian ditetapkan sebagai Daerah Operasi Militer oleh pemerintah. Ditetapkannya DOM untuk menghadapi GAM telah banyak menimbulkan korban masyarakat Aceh, karena berbagai tindak kekerasan yang dilakukan oleh anggota militer hingga berujung pada berbagai pelanggaran HAM. Akan tetapi, status Daerah Operasi Militer di Aceh telah dihentikan setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui munculnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM), mengetahui dampak kondisi sosial, politik, ekonomi Aceh sejak diberlakukannya Daerah Operasi Militer, serta Mengetahui kondisi sosial, politik, ekonomi Aceh sejak ditetapkan sebagai Daerah Otonomi khusus. Metode kajian penulis terhadap Gerakan Aceh Merdeka didasarkan pada metodologi penelitian sejarah yang terbagi menjadi empat bagian. Heuristik adalah tahap pertama, kritik adalah tahap kedua, interpretasi adalah tahap ketiga, dan historiografi adalah tahap terakhir. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa GAM merupakan perwujudan harapan yang bertolak belakang dengan realitas Aceh dan berujung pada konflik. Gerakan ini didirikan sebagai tanggapan atas kekecewaan Aceh terhadap Presiden Soekarno yang dirasa telah mengingkari janjinya untuk menghormati permintaan Aceh untuk menegakkan syariat Islam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Separatisme; Gerakan Aceh Merdeka; Daerah Operasi Militer; Hasan Dtiro; Daerah Otonomi Khusus; |
Subjects: | Indonesia History of Southeast Asia |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Renita Septiawati |
Date Deposited: | 14 Oct 2022 02:52 |
Last Modified: | 14 Oct 2022 02:52 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/59984 |
Actions (login required)
View Item |