Pertiwi, Sri Abri (2022) Tabligh dalam perspektif nonmuslim: studi fenomenologi tabligh di media sosial dalam perspektif nonmuslim di Kota Bandung. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (251kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (367kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (496kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (477kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (490kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (398kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (420kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (531kB) | Request a copy |
Abstract
Tabligh di era 4.0 kini mulai merambah ke media sosial, baik Facebook, Youtube, Instagram, Whats App hingga Twitter yang banyak diisi oleh konten-konten keagamaan yang dilakukan oleh da’i untuk menyiarkan agama Islam secara lebih luas. Sifat media sosial yang bisa diakses kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja, juga menyebabkan tabligh bukan hanya ditonton oleh muslim namun juga nonmuslim. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi nonmuslim menonton tabligh di media sosial, konsep diri nonmuslim yang menonton tabligh di media sosial, perspektif nonmuslim mengenai konten yang ada di media sosial dan perspektif nonmuslim mengenai da’i yang memberikan tabligh di media sosial Teori yang digunakan dalam tesis ini adalah Teori Komunikasi Lintas Agama dan Budaya, Teori Uses and Gratification dan Teori Perspektif. Mengingat bahwa teori-teori tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya dalam penelitian ini. Sementara itu metode yang digunakan oleh peneliti adalah Metode Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Yakni peneliti menjabarkan hasil penelitian secara apa adanya yang ditarik dari hasil penelitian di lapangan. Adapun cara memperoleh data yakni dengan mewawancarai informan dalam hal ini nonmuslim yang sesuai dengan karakteristik target penelitian yakni pernah menonton tabligh dan memiliki perspektif mengenai hal tersebut serta tinggal di kawasan Bandung Raya, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nonmuslim mulai menonton tabligh di media sosial sejak media sosial banyak dipergunakan orang, karena banyak tautan tabligh yang disebarluaskan oleh muslim lewat media sosial, nonmuslim menganggap bahwa menonton tabligh penting untuk menjaga toleransi dan memahami agama Islam. Nonmuslim menyukai konten-konten yang damai, toleran, membangun, positif dan universal sehingga bisa diaplikasikan oleh mereka. Adapun konten yang tidak disukai oleh nonmuslim adalah yang provokatif, intoleran, ujaran kebencian, di susupi kepentingan politik, dan tidak seimbangnya peran laki-laki dan perempuan. Mengenai da’i yang mereka gemari sosoknya yaitu Gus Dur, Quraish Shihab dan Cak Nun. Sementara itu, da’i yang kontennya kurang mereka sukai yakni Ustadz Abdul Somad, Habib Rizieq Shihab dan Felix Siauw. Nonmuslim berharap bahwa tabligh di media sosial dapat lebih baik, adanya sertifikasi pendakwah dan pihak yang menyaring konten-konten hoaks dan provokatif di media sosial agar kerukunan antar umat beragama terjaga.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tabligh; perspektif; nonmuslim; komunikasi; media sosial; |
Subjects: | Education, Research Islam Islam > Islamic Ethics, Practice Postal Communication > Postal Communications of Indonesia |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Sri Abri Pertiwi |
Date Deposited: | 31 Oct 2022 06:07 |
Last Modified: | 31 Oct 2022 06:07 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/60310 |
Actions (login required)
View Item |