Pelaksanaan ganti rugi (Ta’widh) dalam produk iB Hasanah Card dihubungkan dengan Fatwa DSN-MUI NO.43/DSN-MUI/VIII/2004 di BNI Syari’ah kantor cabang Buah Batu Bandung

Hikmah, Nurul (2013) Pelaksanaan ganti rugi (Ta’widh) dalam produk iB Hasanah Card dihubungkan dengan Fatwa DSN-MUI NO.43/DSN-MUI/VIII/2004 di BNI Syari’ah kantor cabang Buah Batu Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (343kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (355kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (299kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB1.pdf Download (661kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB2.pdf Restricted to Registered users only Download (881kB)
	Text (BAB III) 6_BAB3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB IV) 7_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (348kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DAFTARPUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB)

Abstract

iB Hasanah Card merupakan salah satu produk dari Bank BNI Syariah. iB Hasanah Card berfungsi sebagai Kartu Kredit untuk transaksi berdasarkan sistem syariah sebagaimana diatur dalam Fatwa DSN-MUI. Salah satu sanksi yang berlaku dalam iB Hasanah Card ialah adanya biaya penagihan (ta’widh) bagi nasabah yang terlambat melakukan pembayaran tagihan kartu kredit sesuai waktu yang telah ditentukan. Penelitian ini berfokus pada masalah-masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana mekanisme pembayaran biaya penagihan (ta’widh) dalam iB Hasanah Card di BNI Syariah Kantor Cabang Buah Batu Bandung; 2) Bagaimana tinjauan Fatwa DSN-MUI No.43/DSN-MUI/VIII/2004 tentang mekanisme pembayaran biaya penagihan (ta’widh) dalam iB Hasanah Card di BNI Syariah Kantor Cabang Buah Batu Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep ta’widh yang telah dikeluarkan oleh DSN MUI melalui fatwa DSN-MUI No.43/DSN-MUI/VIII/2004, untuk mengetahui penerapan dan pelaksanaan ta’widh pada produk Hasanah Card dan cara penyelesaiannya di Bank BNI Syariah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif jenis studi kasus. Sumber data ada dua macam yaitu: pertama, sumber data primer: dari para pengurus/pegawai Bank BNI Syariah Kantor Cabang Buah Batu Bandung; kedua, sumber data sekunder: dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Jenis data ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis fakta yang sedang terjadi secara aktual khususnya yang berkaitan dengan penentuan biaya penagihan (ta’widh) di Bank BNI Syariah Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme pembayaran biaya penagihan (ta’widh) dalam iB Hasanah Card disatukan dengan tagihan apabila nasabah diketahui lalai dan sengaja menunda-nunda pembayaran hingga waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil analisis pelaksanaan pembayaran biaya penagihan (ta’widh) pada produk iB Hasanah Card, belum sesuai dengan ketentuan umum dalam Fatwa DSN-MUI No.43/DSN-MUI/VIII/2004 ayat (4) tentang ganti rugi. Penentuan biaya penagihan (ta’widh) di Bank BNI Syariah ditentukan berdasarkan potential loss (perkiraan), sedangkan dalam Fatwa DSN-MUI biaya penagihan (ta’widh) harus berdasarkan real loss (kerugian riil). Riba jahiliyyah adalah utang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah di tetapkan. Ketidakjelasan (gharar) ini ditimbulkan dari penentuan nilai biaya penagihan yang tidak jelas diperuntukkan untuk menutupi biaya-biaya yang mana telah dikeluarkan oleh pihak Bank. Hal ini dapat menimbulkan tindakan dzalim terhadap salah satu pihak atau kedua belah pihak. Untuk lebih mendekatkan produk iB Hasanah Card dengan prinsip syariah, maka pihak Bank harus lebih selektif dalam memberikan pembiayaan iB Hasanah Card kepada nasabah.

Actions (login required)

View Item