Penahanan terhadap anak usia 14 tahun dalam proses penyidikan dihubungkan dengan Pasal 33 Undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Study Kasus: Reskrim Polrestabes Bandung

Sari, Benni Tika (2020) Penahanan terhadap anak usia 14 tahun dalam proses penyidikan dihubungkan dengan Pasal 33 Undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Study Kasus: Reskrim Polrestabes Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (29kB)
	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (21kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (42kB)
	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (519kB)
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (659kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (401kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) | Request a copy

Abstract

Sistem penahanan terhadap anak usia 14 tahun dalam proses penyidikan salah satu aturan dalam pasal 33 undang-ndang nomor 11 tahun 2012 tentang system peradilan pidana anak. Oleh karena itu terhadap system peradilan tindak pidana anak harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merusak kejiwaan anak itu sendiri. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penahanan dalam proses penyidikan terhadap anak berusia 14 tahun. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi saat penahanan dalam proses penyidikan terhadap anak berusia 14 tahun.Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh penyidik dalam mengatasi kendala penahanan dalam proses penyidikan terhadap anak anak usia 14 tahun. Penelitian ini menggunakan metode deskripitif analitis. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis-empiris. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis. Teory yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kepastian hukum,teori negara hukum, azas pidana tanpa kesalahan, azas legalitas dan teori pemidanan yang menyangkut tentang permasalahan penahanan terjadap anak usia 14 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama Penahanan itu sendiri adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik, atau penuntut umum atau. Anak tidak boleh ditahan jika Anak tersebut memperoleh jaminan dari Orang Tua/Wali dan/atau lembaga bahwa Anak tidak akan melarikan diri, tidak akan menghilangkan atau merusak barang bukti, dan/atau tidak akan mengulangi tindak pidana, Penahanan terhadap Anak hanya dapat dilakukan anak telah berumur 14 tahun atau lebih dan telah melakukan tindak pidana yang hukumannya 7 tahun atau lebih,oleh karena itu waktu penahanan yang di perbolehkan terhadap penyidik adalah 7 hari dan dapat di perpanjang 8 hari dan apabila dalam jangka waktu tersebut berakhir anak tersebut wajib dikeluaran demi hukum. Kedua kendala yang dihadapi oleh kepolisian dalam proses penyidikan adalah kurangnya ruang tahanan dan petugas khusus anak, rendahnya kesadaran saksi dalam proses penyidikan, penahanan dilakukan apabila bukti permula telah cukup untuk dapat dilanjutkan proses selanjutnya. Ketiga upaya yang dilakukan oleh penyidik adalah ditambahnya ruang tahanan khusus anak, ditambahnya petugas khusus anak dapat memahami undang-undang system peradilan pidana anak.

Actions (login required)

View Item