Nuraeni, Keni (2015) Peranan orang tua dalam mempertahankan perilaku keagamaan anak: Studi Deskriptif di Desa Karang Asih Rt. 001/001 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (160kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (252kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (171kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (337kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (473kB) |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB) |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (637kB) |
||
Text (BAB V)
8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (163kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) |
Abstract
Desa Karang Asih adalah desa yang mayoritas penduduknya beragama Budha, dapat diketahui bahwa agama Islam hanya 35% sedangkan agama lain (Budha, Protestan, Khatolik dan Hindu) sebanyak 65%. Uniknya, meskipun mereka berbeda agama tetapi memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat. Namun hal itu tidak mengganggu umat muslim dalam beribadah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan orang tua dalam mempertahankan perilaku keagamaan anak di lingkungan Desa Karang Asih Rt. 001/001 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Interaksionisme Simbolik yang dikemukakan oleh George Herbert Mead, yang mengatakan bahwa simbol adalah objek sosial yang dipakai untuk mempresentasikan (atau menggantikan) apapun yang disetujui orang yang akan mereka presentasikan. Dalam penelitian ini contoh perilaku keagamaan yang diberikan oleh orang tua merupakan simbol agar lebih mudah dipahami dan dapat langsung dipraktikan oleh anak. Teoritisi Interaksionisme Simbolik membayangkan bahasa sebagai sistem simbol yang sangat luas. Simbol dapat memunculkan makna yang lebih luas dibandingkan dengan berbahasa secara lisan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu menganalisis, menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi serta situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara dan pengamatan mengenai masalah yang diteliti. Wawancara dilakukan dengan 15 orang informan, dibagi menjadi 2 kategori yaitu 1 orang sebagai informan pangkal dan 14 orang sebagai informan kunci. Penelitian ini membahas peranan orang tua dalam mempertahankan perilaku keagamaan anak di Desa Karang Asih. Orang tua di Desa Karang Asih Rt. 001/001 selalu memberikan bimbingan mengenai keagamaan pada anak karena mereka sadar bahwa lingkungan yang mereka tempati adalah lingkungan yang mayoritas beragama Budha, maka dari itu anak-anak harus dibimbing keagamaannya agar tidak meninggalkan kewajiban beribadah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pendidikan yang dimiliki oleh orang tua berpengaruh terhadap pola asuh dalam membimbing anak. Orang tua yang memiliki pendidikan tinggi lebih mengetahui bagaimana cara membimbing anak agar bisa diterima dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, orang tua di Desa Karang Asih sangat memperhatikan pendidikan agama putra-putrinya. Dan pendidikan itu diberikan sejak usia dini, sehingga anak lebih mudah menyerap pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya. Pendidikan dalam hal ini tidak hanya pendidikan formal seperti sekolah, TPA dan lain-lain, tetapi juga pendidikan nonformal seperti penanaman nilai-nilai agama oleh orang tua, memberikan contoh yang nyata kepada anak sehingga anak lebih mudah untuk mempraktikannya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Education > Sociology of Education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Rasyida Rofiatun Nisa |
Date Deposited: | 29 May 2018 21:04 |
Last Modified: | 29 May 2018 21:04 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/6169 |
Actions (login required)
View Item |