Pratama, Alvin Reza (2022) Rancang bangun Prototipe Cooling Box Vaksin menggunakan Termoelektrik berbasis Internet of Things. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (169kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (845kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab 1.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy |
||
Text (BAB VI)
9_bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (823kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Sifat vaksin yang sensitif terhadap temperatur menjadi masalah yang penting dalam rantai dingin vaksin. Penggunaan coldpack sebagai media pendingin vaksin dapat dipertanyakan mengenai efektifitas dalam hal penyimpanan vaksin. Masalah lainnya yaitu proses pemantauan vaksin yang masih menggunakan hal konvensional. Pengecekan secara manual tersebut dinilai tidak efisien. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan suatu sistem alat pendingin yang ramah lingkungan dan dapat memudahkan dalam memonitor keadaan suhu vaksin. Maka dibuatlah suatu sistem kontrol dan monitoring untuk tetap menjaga kualtias vaksin. Beberapa vaksin seperti Sinovac memliki range suhu sebesar 2-8 C. Alat akan bekerja apabila sensor DHT 22 membaca suhu referensi kotak pendingin, apabila kotak pendingin memiliki suhu melebihi 8 C, maka relay akan menyala. Sedangkan apabila suhu pada kotak sudah mencapai set-point atau di bawah 8, maka relay akan otomatis mati. Sistem tersebut terintegrasi dengan IoT, yang mana suhu akan ditampilkan lewat Blynk, adanya Relay Indicator, serta set-point yang bisa diatur. Terdapat 5 kali pengujian dalam perancangan sistem. Pengujian dalam membaca ketepatan Sensor DHT 22 memiliki nilai error sebesar 0,216%, Pengujian terhadap SIM 800L dapat dikatakan baik karena dapat mengkoneksikan ke Blynk dengan baik, Pengujian Blynk mampu untuk menampilkan datastream ke User Interface pada Blynk, Pengujian Keseluruhan Sistem pada Cooling Box terdapat variasi pengujian dalam sistem dengan 3 kali pengujian, yang mana hasil dari pengujian tersebut belum sesuai dengan perancangan, perancangan sistem dirubah menggunakan Water Block untuk meningkatkan efiensi sistem, Pengujian dengan Water Block dilakukan dengan 2 variasi, yaitu siang dan malam hari, hasil dari kedua pengujian tersebut memenuhi set-point yang diinginkan. Dapat dikatakan bahwa sistem bekerja dengan baik terutama dengan menggunakan Water Block.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Termoelektrik; Vaksin; Internet of Things; |
Subjects: | Applied Physics > Electrical Engineering Applied Physics > Electronics |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Teknik Elektro |
Depositing User: | Alvin Reza Pratama |
Date Deposited: | 29 Dec 2022 02:32 |
Last Modified: | 29 Dec 2022 02:32 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/62455 |
Actions (login required)
View Item |