Agama dan budaya dalam transformasi sosial masyarakat pesisir : Studi tentang agama dan budaya dalam transformasi sosial pada masyarakat Patimban Pesisir Pantai Utara Kabupaten Subang

Maksum, Agus (2022) Agama dan budaya dalam transformasi sosial masyarakat pesisir : Studi tentang agama dan budaya dalam transformasi sosial pada masyarakat Patimban Pesisir Pantai Utara Kabupaten Subang. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (cover) 1_cover.pdf Download (106kB) | Preview
Preview	Text (abstrak) 2_abstrak.pdf Download (195kB) | Preview
Preview	Text (daftar isi) 3_daftar isi.pdf Download (49kB) | Preview
Preview	Text (bab 1) 4_bab 1.pdf Download (349kB) | Preview
	Text (bab 2) 5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (409kB) | Request a copy
	Text (bab 3) 6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB) | Request a copy
	Text (bab 4) 7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (599kB) | Request a copy
	Text (bab 5) 8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) | Request a copy
	Text (daftar pustaka) 9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengkaji fenomena keyakinan dan praktek keberagaman serta tradisi dan budaya yang ada dalam arus transformasi sosial pasca pembangunan pelabuhan Patimban yang bertaraf internasional dengan tipe kelas di pesisir pantai utara kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi untuk menempatkan agama dan budaya sebagai sebuah dunia noumena; sebagai objek penuh dengan makna yang transendental. Makna transendental dianalisis dengan teori Charles Y Glock dan Rodney Stark untuk mengurai lima dimensi keberagamaan. Dimensi budaya dianalisis dengan unsur-unsur universal budaya dan fungsi budaya merujuk kepada Koentjaraningrat dan fungsionalisme struktural Talcott Parsons. Selain itu, transformasi sosial dan faktor-faktornya dikaji menggunakan teori transformasi sosial dari Paul B. Horton dan Chester L. Hunt. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode snowball sampling dengan dua kategori informan: (a) informan kunci dari tokoh agama dan budaya; (b) unsur individu-individu yang dapat memberikan informasi tambahan dari informan kunci. Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas masyarakat pesisir Patimban beragama Islam dengan berafiliasi pada madzhab Imam Syafi’i. Secara kultur keagamaan, mereka bercorak nahdliyin atau disebut ahlussunnah wal jamaah. Secara garis besar, masyarakat pesisir Patimban terdiri dari Islam santri dan Islam nonsantri sebagai mayoritas. Nonsantri menganggap budaya atau tradisi ritual merupakan warisan religiusitas leluhur yang patut dilestarikan. Bagi santri, warisan budaya yang berfungsi sebagai sarana perekat kehidupan sosial. Selain itu, sebagian generasi muda menganggap tradisi ritual di Patimban tidak mengandung konsekuensi dan nilai-nilai spiritual. Padahal generasi tua meyakini bahwa tradisi atau budaya memiliki konsekuensinya jika tidak dilaksanakan. Tradisi budaya warisan nenek moyang yang mengalami perubahan dan pergeseran makna adalah tradisi yang tidak memiliki kemiripan dengan budaya Islam. Selain itu, masyarakat pesisir Patimban, satu sisi telah melakukan akomodasi terhadap transformasi sosial dengan bentuk persetujuan secara diam-diam, mematuhi, dan menghindari konflik. Sisi lainnya, mereka melakukan resistensi yang dipahami sebagai sesuatu tindakan yang mendefinisikan dirinya dalam segala waktu, tempat, dan hubungan tertentu. Sehingga, tradisi tetap dilestarikan walaupun sebagai rutinitas dan ritualisme dan menjadi instrumen stabilitas sosial dalam komunikasi nelayan.

Actions (login required)

View Item