Saoqi, Ahmad (2022) Eksistensi kesenian lokal Kampung Adat Banceuy Desa Sanca Ciater Subang pada tahun 2010-2018. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (48kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (65kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (344kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (374kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (143kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB) | Request a copy |
Abstract
Pada zaman/keadaan yang sudah sangat berkembang ini tidak lepas dari informasi- informasi atau berita yang update, masuknya teknologi sangat mempengaruhi perkembangan sosial masyarakat,berdampak juga bagi masyarakat kampung adat banceuy, akan tetapi masyarakat Kampung Adat Banceuy Desa Sanca Kabupaten Subang tidak melepas adat istiadat atau warisan nenek moyang terdahulu untuk melestarikan budaya yang sudah diwariskan, melainkan dari itu masyarakat kampung Adat Banceuy memanfaatkan teknologi untuk mem-branding desanya agar menjadi desa yang bisa dikenal oleh masyarakat luar, baik lokal maupun internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bagaimana latar belakang eksistensi kesenian lokal Kampung Adat Banceuy Desa Sanca Ciater Subang pada tahun 2010-2018. Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu: Tahapan Heuristik, Tahapan Kritik, Tahapan Interpretasi, dan Tahapan Historigrafi. Kampung Adat Banceuy didirikan pada tahun 1807 yang merupakan perpindahan dari Kampung Negla, yang letaknya sekitar 200 meter dari kampung Adat Banceuy, namun Kampung Negla itu terkena sebuah bencana alam Angin puting beliung, yang menghabiskan atau meratakan Kampung Negla tersebut. Dibentuklah musyawarah dengan tujuh tokoh dari Kampung Negla tersebut, untuk membuat upacara atau biasa disebut Ruwatan Bumi. Tujuanya untuk mensyukuri dan merawat atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, Kampung Adat Banceuy pada saat ini bertujuan untuk melestarikan adat istiadat atau budaya yang telah diwariskan oleh leluhurnya. Kampung Adat Banceuy sifatnya terbuka jadi, kampung Adat Banceuy bisa dikunjungi oleh setiap kalangan, baik anak muda, orang tua, budayawan, siswa, mahasiswa, kedinasan. Bahkan tidak sering Kampung Adat Banceuy di datangi oleh turis mancanegara, baik dikalangan dosen budaya atau wisatawan lainnya, Kampung Adat Banceuy masih banyak melestarikan kesenian kesenian yang diwariskan oleh para leluhurnya, dalam satu kegiatan tahunan harus ada kolaborasi dari berbagai macam kesenian untuk melengkapi prosesi kehkegiatan tersebut, seperti dalam kegiatan Ruwatan Bumi harus ada elemen-elemen lain untuk melengkapi kegiatan Ruwatan Bumi tersebut.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kampung Adat Banceuy; Kesenian Lokal. |
Subjects: | Culture and Institutions |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Ahmad Saoqi |
Date Deposited: | 05 Jan 2023 03:07 |
Last Modified: | 05 Jan 2023 03:07 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/63103 |
Actions (login required)
View Item |