Islamy, Bintan Fajar (2017) Uji Toksisitas Ekstrak Haematococcus Pluvialis Terhadap Artemia Salina Sebagai Studi Pendahuluan Potensi Antikanker. Diploma thesis, Uin Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover_bintanfajarislamy.pdf Download (71kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak_bintanfajarislamy.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi_bintanfajarislamy.pdf Download (71kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1_bintanfajarislamy.pdf Download (97kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_tinjauanpustaka_bintanfajarislamy.pdf Restricted to Registered users only Download (248kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3_bintanfajarislamy.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4_bintanfajarislamy.pdf Restricted to Registered users only Download (333kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab7_bintanfajarislamy.pdf Restricted to Registered users only Download (78kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka_bintanfajarislamy.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) |
Abstract
Haematococcus pluvialis dapat digunakan sebagai sumber antioksidan alami, karena memiliki senyawa bioaktif yang mampu mengurangi resiko penyakit kanker. Penelitian uji pendahuluan potensi antikanker ini menggunakan metode BSLT terhadap ekstrak Haematococcus pluvialis dengan 3 jenis pelarut, yaitu metanol etil asetat dan heksana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antikanker dari ekstrak Haematococcus pluvialis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol Haematococcus pluvialis mengandung alkaloid, fenolhidrokuinon, dan asam askorbat. Pada ekstrak etil asetat mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, dan asam askorbat, sedangkan pada ekstrak heksana mengandung alkaloid, steroid, fenolhidrokuinon, dan asam askorbat. Aktivitas antioksidan yang diekstraksi dengan heksana lebih tinggi dalam kategori antioksidan yang sedang (IC50= 118.61 μg/mL) dibandingkan ekstraksi menggunakan metanol (IC50 =159.21 μg/mL) dan etil asetat (IC50= 278.65 μg/mL), dimana keduanya termasuk kategori antioksidan yang lemah. Berdasarkan uji toksisitas dari ketiga jenis ekstrak, yang lebih berpotensi digunakan sebagai antikanker adalah ekstrak heksana dengan LC50 190.98 μg/mL, sedangkan pada ekstrak metanol dan etil asetat adalah 897.42 μg/mL dan 1412.54 μg/mL yang keduanya dikategorikan tidak toksik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekstrak; senyawa bioaktif; antioksidan; toksisitas |
Subjects: | Experimental Medicine |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi |
Depositing User: | Zulfa Sofyani Putri |
Date Deposited: | 20 Feb 2018 04:27 |
Last Modified: | 20 Feb 2018 04:27 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/6318 |
Actions (login required)
View Item |