Sulistina, Sri (2022) Analisis pesan dakwah dalam tradisi Turun Tanah (Tedhak Siten): Penelitian di Kampung Sukadiri Desa Kasunyatan Kabupaten Serang Provinsi Banten. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_Cover.pdf Download (275kB) | Preview |
|
|
Text
2_Abstrak.pdf Download (242kB) | Preview |
|
|
Text
3_Daftar isi.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text
4_BAB I.pdf Download (512kB) | Preview |
|
Text
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (838kB) | Request a copy |
||
Text
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (832kB) | Request a copy |
||
Text
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (186kB) | Request a copy |
||
Text
8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (252kB) | Request a copy |
Abstract
Kegiatan dakwah adalah upaya untuk menyebarluaskan nilai-nilai kebaikan agama Islam kepada seluruh alam. Inti dari proses dakwah adalah tersampaikannya pesan dakwah hingga terjadi perubahan pada mad’u ke jalan yang lurus. Banyak cara untuk menyampaikan pesan dakwah, salah satunya menggunakan tradisi atau budaya yang berkembang di masyarakat. Contoh tradisi yang digunakan sebagai media dalam penyampaian pesan dakwah adalah Tradisi Turun Tanah (Tedhak Siten) di Kampung Sukadiri Desa Kasunyatan Kabupaten Serang Provinsi Banten. Tradisi Turun Tanah yang sudah berkembang sejak zaman Kesultanan Banten masih dilestarikan secara turun temurun hingga sekarang. Tradisi ini untuk mengungkapkan syukur kepada Allah SWT. karena sang anak (bayi) berusia tujuh bulan sudah dapat menginjakan kaki ke Tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan Tradisi Turun Tanah (Tedhak Siten) di Kampung Sukadiri Desa Kasunyatan. Kemudian, mengulas pesan dakwah yang tersirat dalam setiap tahapan prosesi Tradisi Turun Tanah (Tedhak Siten). Peneliti juga menggunakan teori akulturasi budaya untuk memperkuat data hasil penelitian. Redfield, Lianton dan Herkovist menyebutkan akulturasi merupakan fenomena yang dihasilkan dari penyatuan dua kelompok kebudayaan yang berbeda yakni antara budaya asing dan budaya lokal, keduanya saling mempengaruhi secara langsung. Akulturasi budaya dalam kajian Islam merupakan media dakwah antar budaya. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Alasan menggunakan metode deskriptif kualitatif adalah peneliti hendak menjabarkan secara luas data yang didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi berkaitan dengan proses pelaksanaan Tradisi Turun Tanah (Tedhak Siten) di Kampung Sukadiri Desa Kasunyatan dan menguraikan secara cermat pesan dakwah yang terkandung dalam Tradisi Turun Tanah (Tedhak Siten). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan Tradisi Turun Tanah (Tedhak Siten) sangat beraneka ragam, diantaranya : Selametan, Siraman, menapaki tangga tebu arjuna, ceker-ceker tanah, dimasukan kedalam kurungan ayam, memilih benda dalam bokor, dan saweran udhik-udhik. Kemudian pesan dakwah yang tersirat dalam tradisi ini sangat banyak, yaitu : menjalin Ukhwah Islamiyah, syukur, toleransi, mempererat kekeluargaan, permohonan do’a, ikhtiar, tawakal, mencitai Rasulullah SAW, dan sedekah. Akulturasi budaya ini menjadi khazanah lokal masyarakat setempat dan menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia, sehingga harus diteruskan ke generasi berikutnya dan dilestarikan keberadaannya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pesan Dakwah; Tradisi; Turun Tanah (Tedhak Siten) |
Subjects: | Preaching, Homiletics Analysis, Theory of Functions > Other Analytic Methods |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Sri Sulistina |
Date Deposited: | 09 Jan 2023 00:48 |
Last Modified: | 09 Jan 2023 00:48 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/63237 |
Actions (login required)
View Item |